Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menulusuri penyebab sebanyak 14 siswa dari sekolah dasar (SD) di kota tersebut hingga sampai putus sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikkan Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Minggu, menyatakan, pihaknya merasa terharu adanya 14 siswa SD yang putus sekolah itu, hingga berupaya untuk mengembalikannya untuk masuk sekolah lagi.
"Pertama, kita lakukan evaluasi sebab apa mereka putus sekolah," ujarnya.
Sebab ini penting untuk upaya menanganinya dengan tepat nantinya.
Sebab jika masalah ekonomi keluarganya, kata Nuryadi, upaya kedua dibantu dengan anggaran daerah atau memasukkan mereka mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dibiayai pemerintah pusat.
"Jika masalah lain hingga sampai terlambat atau ketinggalan dari teman-teman sekelasnya, bisa diarahkan untuk mengambil sekolah paket," tuturnya.
Nuryadi menyampaikan, bahwa data saat ini yang pihaknya miliki terkait siswa SD putus sekolah itu ada 14 orang, yakni, tujuh siswi dan tujuh siswa, terbanyak dari wilayah Banjarmasin Selatan.
Untuk siswa tingkat SMP dinyatakan Nuryadi tidak ada data yang putus sekolah sesuai Data Pokok Pendidik (Dapodik) di instansinya.
Dia pun menduga kuat, bahwa ini terjadi lantaran faktor ekonomi dan ada banyak pelajar yang terpaksa bekerja.
"Karena mungkin ada yang sudah mulai bekerja, bisa juga dicurigai anak-anak yang minta-minta di pinggir jalan itu," ujarnya.
Meski demikian, Nuryadi menyatakan, angka siswa putus sekolah di Kota Banjarmasin paling rendah se-Kalsel.