Ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) Lembaga Karatedo Indonesia (Lemkari) Kalimantan Selatan Shihan Piter Bawoel di Amuntai, Minggu, menilai perkembangan Karatedo di Kabupaten HSU khususnya Lemkari sangat pesat, nampak dari banyaknya peserta yang ikut pelatihan.
"Kemaren saya datang ke sini jumlah peserta pelatihan karatedo masih lumayan, sekarang tambah banyak," ujar Piter Bawoel.
Piter mengatakan, meski pihak Lemkari HSU melaporkan masih minim sarana dan fasilitas pelatihan seperti matras safety dan lainnya, namun antusiasi anak-anak dan remaja untuk menjadi atlet Karate-do cukup tinggi.
Sebanyak 68 Karatedo dari Lemkari HSU mengikuti ujian kenaikan tingkat yang dilaksanakan di Dojo Masjid Raya At-Taqwa Amuntai pada Minggu kemaren
Ketua Lemkari HSU Muhammad Arbiyan mengatakan, ujian kyu atau kenaikan dan penurunan sabuk dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para Karatedo guna regenerasi para atlet
" Alhamdulillah acara penurunan kyu ini berjalan dengan lancar, ada 68 peserta dari tingkat sabuk putih ke kuning, kuning ke hijau, hijau ke biru, dan biru ke sabuk coklat," kata Arbiyan.
Ia melihat muncul bakat-bakat Karatedo baru yang potensial selama menjalani pelatihan di perguruan Lemkari
Namun ia mengakui masih ada beberapa kendala yang dihadapi Lemkari HSU, diantaranya fasilitas matras safety yang belum dimiliki.
Disamping menjaring atlet-atlet muda berbakat melalui ujian ini, pihaknya juga menyiapkan atlet karatedo untuk dapat berlaga di ajang kejurprov pertengahan maret 2022 mendatang.
" Untuk kejurprov, Lemkari siapkan sebanyak empat atlet, rencananya kita siapkan pemusatan latihan di Banjarmasin pada 10 maret mendatang," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, tim penguji Lemkari Kalsel juga memberikan penghargaan kepada dua orang karateka terbaik dalam pelaksanaan ujian kenaikan sabuk serta beberapa karateka yang paling rajin dalam pelaksanaan latihan rutin di Dojo Masjid Raya Amuntai.
