Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Haji Muhammad Said tak asing bagi penduduk provinsi tersebut atau "urang Banjar" khususnya karena laki-laki kelahiran Kandangan (135 kilometer dari Banjarmasin), 8 September 1936 menjadi Gubernur Kalsel dua periode (1985 - 1990 & 1990 - 1995).
Banyak jasa dan kenangan hasil pembangunan yang ditinggalkan oleh Alumnus Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang akrab dengan sapaan Utuh (semasa kecil) selama dia menjabat gubernur provinsi kaya sumber daya alam ini.
Almarhum juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat merakyat dan bisa dekat dengan siapa saja termasuk dengan kalangan media, khususnya dengan LKBN Antara.
Almarhum memandang Antara sebagai media yang cukup handal dalam penyebarluasan berita/informasi pembangunan dan potensi daerah.
"Berapa berita produksi Antara Kalsel berarti sebanyak itu pula masyarakat Indonesia, bahkan luar negeri mengetahui tentang Banua kita," ujarnya.
Ucapan Said cukup beralasan, karena berita-berita sebagian besar atau sekitar 65 persen media cetak di Indonesia bersumber dari Antara. Selain itu, Antara tukar menukar berita dengan kantor berita asing antara lain Reuters, UPI, TAS, Kiyodo dan Kantor Berita Barnama Malaysia.
Sementara di Kalsel, ketika itu hanya ada Koran Banjarmasi Post, Dinamika Berita, Media Masyarakat, dan Gawi Manuntung. Kemudian RRI Nusantara III Banjarmasin, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, dan TVRI Kalsel.
Karenanya pula ketika tempat duduk terbatas dalam kunjungan Gubernur Kalsel ke daerah dengan menggunakan pesawat/helikopter, pewarta Antara yang mendapat prioritas.
Selain itu, berdasarkan hasil rekaman Kantor Pusat Antara, bahwa sejak 1980 - 1990 Antara Kalsel tiap tahun masuk sepuluh besar dalam produksi berita dari Antara provinsi lain ketika itu.
Hal lain yang juga mendorong wartawan untuk terus berkarya dengan meningkatkan produksi berita, HM Said cukup peduli terhadap wartawan.
Sebagai contoh, setiap kunjungan kerja dalam iring-iringan mobil, wartawan harus berada di belakang beliau atau pada urutan kedua, dan paling tidak nomor tiga dari rombongan.
Begitu pula kepada pewarta Antara Banjarmasin/Kalsel yang tingkat produksi berita masuk sepuluh besar dari wartawan Antara provinsi lain, Pak Said memberikan bonus.
Oleh sebab itu, tidak heran selain melanggani berita-berita produk Antara, Gubernur HM Said membantu uang untuk pembelian sebidang tanah dari Perusahaan Daerah (PD) Tanah buat kantor Antara yang ada sekarang.
Laki-laki yang berkarir sebagai pegawai negeri sipil hingga golongan IVC, serta jabatan politik dari Wakil Gubernur (Wagub) sejak Agustus 1981, kemudian menjadi Gubernur pada 25 Februari 1985, dan anggota DPD/MPR RI tersebut kini telah tiada untuk selama-lamanya.
Kini, pemimpin bersahaja itu tela tiada, pada 16 Februari 2022 bertepatan 15 Rajab 1443 H beliau telah berpulang, semoga tenang di peristirahatan terakhir Taman Makam Bahagia samping Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana - Jalan A Yani km26 Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Dari perkawinannya dengan Hj Noorlathifah dari Barabai pada 25 Maret 1967, HM Said meninggalkan empat orang anak, Faisal Rizani, Laila Refiana, Dewi Damayanti dan Meldasari.
Dari anak-anak almarhum dengan almarhumah Hj Noorlathifah itu, salah seorang di antaranya Hj Dewi Damayanti Said kini anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kota Banjarmasin.