Tanjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong mulai menghentikan pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah menyusul melonjaknya kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah ini.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabalong Taufiqurrahman Hamdie mengatakan warga yang terpapar Virus Corona hari ini bertambah 33 orang.
"Kasus baru kita temukan di enam kecamatan dan terbanyak di Kecamatan Murung Pudak sebanyak 20 orang," jelas Taufik di Tanjung, Selasa.
Sisanya warga yang terpapar COVID-19 berasal dari Kecamatan Tanta, Tanjung, Kelua, Banua Lawas dan Haruai.
Adanya kasus baru ini menyebabkan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dalam perawatan juga bertambah hingga mencapai 84 orang.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani meminta para camat, kepala desa dan seluruh elemen masyarakat bisa menyikapi lonjakan kasus penyebaran Virus Corona di 'Bumi Saraba Kawa' ini.
"Saya sudah meminta pembelajaran tatap muka dihentikan khususnya sekolah yang ditemukan kasus positif COVID-19," jelas Anang.
Melonjaknya kasus penyebaran COVID-19 menyebabkan kabupaten paling Utara Provinsi Kalsel ini masuk kriteria Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 bersama Balangan dan Tanah Laut.
Sedangkan kabupaten/kota yang masuk kriteria PPKM level 3 yakni Banjar, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Batola, Tapin, Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
Warga Kabupaten Tabalong terpapar COVID-19 bertambah 33 orang
Selasa, 15 Februari 2022 19:31 WIB