London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (4/2), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,17 persen atau 12,44 poin, menjadi menetap di 7.516,40 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 0,71 persen atau 54,16 poin menjadi 7.528,84 poin pada Kamis (3/2), setelah terkerek 0,63 persen atau 47,22 poin menjadi 7.583.00 poin pada Rabu (2/2), dan menguat 0,96 persen atau 71,41 poin menjadi 7.535,78 poin pada Selasa (1/2).
Intermediate Capital Group Plc, perusahaan investasi ekuitas swasta yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar swasta dan publik, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,15 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan perbaikan rumah yang menawarkan perangkat keras, dekorasi rumah, bahan bangunan, dan produk taman Kingfisher Plc yang merosot 3,92 persen, serta perusahaan induk jasa keuangan dan perbankan multinasional Inggris Lloyds Banking Group Plc kehilangan 3,60 persen.
Sementara itu, Shell Plc, perusahaan eksplorasi dan pengolahan produk minyak bumi untuk bahan bakar, bahan kimia, dan pelumas multinasional Inggris melonjak 3,93 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris BP Plc yang terangkat 3,44 persen, serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group Plc menguat 3,44 persen.
Saham Inggris berakhir negatif
Sabtu, 5 Februari 2022 7:41 WIB