Barabai (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel menggelar aksi Gerakan Tanam Kopi (GERTAK) Nasional Tahun 2022 di Area Balai Penyuluh Pertanian Kecamantan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang merupakan wilayah pegunungan Meratus, Rabu (25/1).
"Tahun ini Pengembangan kopi akan dilaksanakan di Kabupaten Barito Kuala untuk kopi jenis Liberika seluas 10 hektar, di Kabupaten Tabalong seluas 8 hektar dan di Kabupaten HST seluas 10 hektar," kata Kadisbunnak Kalsel, Hj Suparmi.
Ia menyampaikan, pengembangan kopi telah menjadi program prioritas daerah, selain komoditas unggulan lainnya seperti kelapa sawit dan karet. "Aksi kali ini juga merupakan dukungan untuk kegiatan tiga kali lipat ekspor (GRATIEKS), baik itu melalui peremajaan, perluasan dan Intensifikasi tanaman kopi," terangnnya.
Suparmi mengatakan, saat ini luas tanaman Kopi di Kalsel adalah 2.885 hektar, dengan jumlah produksi sebesar 1.124 ton. Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan kopi diantaranya pengembangan pola jarak tanam ganda pada tanaman karet.
Yaitu dengan melalukan diversifikasi integrasi mengindentfikasi lahan lahan potensial serta melakukan bimbingan teknis budidaya dan pengolahan kopi.
Sedangkan, Wabup HST H Mansyah Sabri mengatakan, selaras dengan program Pemerintah Pusat dan Provinsi, Pemkab HST akan memberikan support dalam pengembangan komoditas kopi lokal di kawasan pegunungan meratus.
"Yaitu melalui diversifikasi tanaman kopi di desa Patikalain sebanyak 15.000 batang pohon kopi jenis Robusta yang akan diakomodir melalui dana APBD tahun 2022," katanya.
menurut Wabup, tanaman kopi memiliki nilai strategis sebagai tanaman konservasi tanah dan air karena akarnya memiliki sifat yang dapat melindungi dan memegang tanah dari daya erosi, sesuai dengan topografi wilayah pegunungan di Hantakan yang mempunyai struktur tanah yang labil dan rawan terjadi longsor kala musim penghujan.
"Saya sangat menaruh harapan besar melalui usaha perkebunan kopi, semoga HST bisa menjadi sentra agribisnis komoditas kopi nasional, serta menjadi destinasi edukasi dan wisata berbasis agrowisata komoditas sesuai potensi wilayah," tuntasnya.
Baca juga: Launching Kopi Meratus
Baca juga: Komitmen Save Meratus, Pemkab HST kembangkan ekonomi kreatif di wilayah hulu
Baca juga: Video - Pecinta Kopi berbagi dan peduli