Rantau (ANTARA) - Sungai di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan berwarna hitam diduga karena limbah batu bara yang terjadi Jumat, (31/12) , di Kelurahan Bitahan. Aliran sungai kecil itu melintas di sekitaran Kota Rantau.
Warga mengatakan, perubahan itu lumrah terlihat sejak beberapa tahun lalu.
"Bisa jadi sedimen yang dibawa dari jalan hauling (perlintasan angkutan batu bara)," ujar Kepala DLH Tapin Nurdin, Minggu.
Memastikan sumber cemar sungai itu, DLH berencana untuk melakukan peninjauan ke lapangan.
"Dari mananya kita tidak bisa memastikan sebelum mengecek kelapangan," ujarnya.
Saat melakukan tinjauan, beberapa waktu lalu, dikatakannya, tidak ada pihak perusahan batu bara yang membuang limbah langsung ke sungai.