Pelaihari (ANTARA) - PT PLN (Persero) berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Asam Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan melalui bantuan pasokan bahan bangunan dari pemanfaatan limbah batu bara hasil pembakaran dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam Asam.
"Masyarakat telah banyak memanfaatkan limbah hasil pembakaran batu bara yaitu Flying Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai bahan bangunan," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Asam Asam Dani Esa Windiarto di Pelaihari, Sabtu.
Yang terbaru, ungkap dia, pihaknya menyerahkan bantuan yang disalurkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Jaya Bersama Desa Asam Asam berupa gallery untuk memajang produk kerajinan
khas dari Desa Asam Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut serta kegiatan usaha lainnya untuk mendorong perekonomian masyarakat.
Pembangunan gallery ini dilakukan dengan menggunakan limbah hasil pembakaran batu bara dari PLTU Asam Asam sebagai bahan bangunan utamanya.
Sebanyak 2.000 pcs batako dan 155 ton FABA digelontorkan untuk menyokong proses pembangunan "Galeri FABA" Desa Asam Asam itu.
Dani mengungkapkan bantuan itu merupakan salah satu tanggung jawab PLN untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menyebut sejak dikategorikannya FABA sebagai limbah nonbahan berbahaya dan beracun (B3), banyak potensi yang dapat digali melalui pemanfaatan FABA ini.
"Semoga ekonomi masyarakat terus meningkat dan banyak pihak yang turut melakukan pemanfaatan FABA," kata dia.
Muhammad Mansyur selaku Direktur BUMDes Maju Jaya Bersama mengaku dampak positif dalam pemanfaatan FABA dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan para pelaku usaha di Desa Asam Asam.
“Alhamdulillah dengan pembangunan gallery berbahan dasar FABA ini mampu mendongkrak perekonomian di Desa Asam Asam," ucapnya.
Diketahui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) adalah komitmen PLN menuju pembangunan berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan dan hukum dan tata kelola dengan prinsip yang terintegrasi, terarah, terukur, dapat dicapai, bertanggung jawab dan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.
Melalui program TJSL dengan memanfaatkan FABA, selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, PLN juga turut mendukung terlaksananya program pemerintah berupa Sustainable Development Goals (SDGs) pada pilar lingkungan.