Salah seorang warga Banjarmasin, Abdullah (45), Jumat menyatakan, dirinya beberapa kali menyaksikan terjadinya kecelakaan penyeberang jalan kaki di Jalan A Yani, bahkan hingga merenggut korban jiwa.
"Kan Jalan A Yani ini lebar, arus lalu lintasnya sangat padat, sulit menyeberang dan bahaya, saya beberapa kali melihat orang menyeberang diserempet kendaraan di jalan ini," tuturnya.
Harusnya, kata dia, kejadian-kejadian tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah, sebab keselamatan bagi pengguna jalan harus menjadi prioritas, apalagi bagi pejalan kaki.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Banjarmasin Kasman mengakui, bahwa memang sudah sangat diperlukan di wilayah Jalan A Yani tersebut ada fasilitas jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki.
"Khususnya di depan RSUD Ulin KM 2 itu, demikian juga di kilometer 6 yang terdapat terminal induk, penting juga daerah yang ada lembaga pendidikan dan pasar," ucap Kasman.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin Nurul Fajar Desira Ces, karena jalan tersebut merupakan jalan nasional, tentunya bisa dilaksanakan pembangunan infrastruktur jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki tersebut.
"Pasti bisa itu diwujudkan, ini nantinya akan menjadi konsentrasi pemerintah kota pula untuk pembangunan ke depannya, akan kita upayakan pemerintah provinsi dan pusat menjadikannya perhatian," ungkap Fajar.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan menyatakan, perlu anggaran besar memang untuk pembangunan jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki di atas jalan A Yani tersebut, sebab jalannya sangat lebar.
"Memang sudah menjadi perhatian pemerintah sejak lama tentang ini, tinggal menunggu respon dari pemerintah provinsi dan pusat saja lagi, karena anggaran kota pastinya berat untuk mencukupi," ujarnya.