Kandangan (ANTARA) - Disela rangkaian kegiatannya di Kabupaten HSS, Ustadz Abdul Somad (UAS) menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Ulama Besar TGH Muhammad Riduan Baseri atau yang dikenal sebagai Guru Kapuh, di Desa Kapuh, Kecamatan Simpur.
Kedatangan UAS di Bumi Rakat Mufakat ini menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke-71 Kabupaten Hulu Sungai Selatan, termasuk dalam memberikan tausiyah yang dinantikan dan kedatangannya disambut secara antusias oleh masyarakat HSS, selain bisa mengikuti langsung juga bisa mendengarkan melalui siaran langsung media sosial, televisi kabel atau di radio lokal.
Baca juga: Operasi pasar murah HSS sediakan bahan pokok dan LPG 3 kilogram
"Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, dan sedikit rasa penyesalan baginya karena tidak dapat bertemu Abah Guru Kapuh secara Dzahir. Namun ia percaya, Abah Guru Kapuh melihat kegiatan mulia kita di dunia," katanya, Selasa (16/11).
Dijelaskan dia, silaturahim tidak boleh putus, walaupun Abah Guru Kapuh telah tiada tetap mengirim doa dan melanjutkan kajian yang sudah diajarkan beliau. Jangan terputus, jangan sampai rahmat Allah dan pintu langit tertutup karena tidak adanya dzikir, tidak adanya kajian ilmu, maka teruskan apa yang telah dibuat Abah Guru Kapuh.
"Saya mengajak kita untuk saling mendoakan, karena di mana pun kita berada kita selalu bersama dalam doa," katanya.
Baca juga: Disdikbud dan KPOTI gelar Pekan Kebudayaan HSS 2021
UAS beserta rombongan terlebih dahulu berziarah sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga dari Almarhum Guru Kapuh dan Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Athailah, yang juga Pengasuh Majelis Ta'lim Al-Hidayah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dilakukan do'a bersama yang dipimpin langsung UAS, ia tampak sangat khusyu' berdoa di makam salah satu Ulama Besar di Kabupaten HSS tersebut, dengan membaca beberapa ayat suci Al Quran dan kemudian zikir dirangkai tahlil secara berjamaah.
Ziarah ke makan Guru Kapuh, UAS disambut hangat masyarakat HSS
Selasa, 16 November 2021 21:29 WIB
Silaturahim tidak boleh putus, walaupun Abah Guru Kapuh telah tiada tetap mengirim doa dan melanjutkan kajian yang sudah diajarkan beliau. Jangan terputus, jangan sampai rahmat Allah dan pintu langit tertutup karena tidak adanya dzikir, tidak adanya