Amuntai, (Antaranewa.Kalsel) - Kalang atau kandang tempat penampungan kerbau rawa di Kabupaten Hulu Sungai Utara selama musim kemarau dibiarkan kosong tak lagi ditempati hewan ternak.
Kabid Pengembangan Ternak Dinas Perikanan dan Peternakan Ahmad Rijani di Amuntai Kamis mengatakan kalang yang biasa menampung kerbau di malam hari kini tak terpakai karena air rawa tengah surut.
"Fungsi kalang untuk mengistirahatkan kerbau rawa pada malam hari saat air pasang, tapi karena air rawa mulai surut, di musim kemarau kerbau dibiarkan beristirahat didaratan," kata Rijani.
Rijani mengatakan, selama kalang kosong di musim kemarau, seperti saat ini, memberi kesempatan kepada peternak, untuk memperbaiki kalang, agar saat air pasang di musim penghujan, kandang kerbau kembali siap untuk menampung puluhan ternak berbobot besar tersebut.
Ia juga mengatakan, saat kemarau sangat tepat bagi peternak jika ingin membangun kandang dari urukan tanah.
"Karena harga kayu setiap tahun makin mahal bisa diganti membuat kalang dengan urukan tanah sebagaimana kalang percontohan milik pemerintah," terangnya.
Masalah yang terjadi saat musim kemarau, tutur Rijani adalah air kubangan kerbau didaratan mulai mengering sehingga ternak beralih kelokasi yang cukup dalam airnya yakni dialiran sungai.
Padahal air sungai sangat dibutuhkan warga untuk mandi dan mencuci pakaian karena debit air sumur yang dikelola melalui program Pansimas juga terbatas.
"Selama ini kita memang belun menyiapkan lokasi khusus sebagai tempat berkubang kerbau rawa berkubang saat musim kemarau agar ternak besar ini tidak berkubang di sungai," kata Rijani.
Namun, lanjut Rijani kubangan-kubangan alami terbentuk seiring pembangunan jalan penghubung Danau Panggang - Paminggir.
Pembangunan jalan itu, sambungnya menyisakan lobang besar semacam sungai buatan disamping urukan jalan yang dimanfaatkan kerbau untuk berkubang.
"Namun demikian sebagian besar ternak kerbau tetap berkubang dialiran sungai," imbuhnya.
Meski demikian, katanya warga di Kecamatan Paminggir sudah terbiasa dengan kondisi itu selama puluhan tahun, karena mereka menyadari hidup dikawasan yang merupakan habitat kerbau rawa.
Namun Kepala Desa Sapala Isnaini berharap Pemerintah Daerah mencarikan solusi agar disaat musim kemarau tersedia lokasi tempat berkubangnya ternak kerbau sehingga tidak mencemari air sungai.
"Bagi warga memang sudah terbiasa tapi alangkah baiknya jika ada lokasi khusus untuk ternak kerbau rawa berkubang saat kemarau," kata Isnaini.