"Saya masih yakin masih ada partai-partai idealis yang mendukung calon terbaik melalui cara-cara yang bermartabat," kata Khairul Saleh via telpon kepada ANTARA cabang Kalsel, Rabu.
Pangeran Khairul Saleh mengaku telah melakukan pembicaraan intensif dengan beberapa pengurus partai di Kalsel.
Hasil pembicaraan tersebut beberapa partai memberikan sinyal yang cukup positif untuk mengusungnya bersaing dalam Pilkada tahun 2015 ini. Khairul Saleh, tetap yakin dan percaya diri bahwa Allah SWT masih sangat sayang dengan Banua Kalsel.
Menurutnya politik transaksional akan mencederai makna demokrasi untuk kesejahteraan rakyat.
"Selama belum terbukti secara nyata (politik transaksional-red) maka saya masih yakin partai-partai di banua masih mementingkan kepentingan masyarakat banua Kalimantan Selatan dan menyerahkan kepemimpinan daerah kepada kandidat yang tepat, tunggu saja tanggal 26 Juli 2015 nanti", pungkasnya tegas.
Diakui memang dari berbagai pemberitaan, konstelasi politik jelang Pilkada Kalsel akhir-akhir ini kian panas. Apalagi setelah sejumlah partai besar mulai berani mengumumkan kandidat yang akan diusung. Apalagi kemudian yang diusung bukan kader partainya sendiri bahkan cenderung lebih memilih figur dari luar partai.
Sebut saja Partai Gerindra, PKS dan PPP yang memastikan mengusung calon Gubernur-Wakil Gubernur non kader partai.
Tentu kader-kader terbaik partai merasa terabaikan. Seperti yang dirasakan anggota DPR-RI Syaifullah Tamliha yang notabene calon terbaik PPP.
Melalui akun media sosial Facebook atas nama Sukri Aktual Oke, disebutkan Syaifullah Tamliha, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Versi Rommy, mengungkapkan keprihatinannya terhadap sikap partai yang tidak mengusung kadernya sendiri. Dalam publikasi tersebut juga, Syaifullah Tamliha menegaskan jika PPP mengusung calon gubernur diluar partai patut diduga PPP didaerah ini melakukan praktik transaksional.***3***