Barabai (Antaranews Kalsel) - Menjelang Idul Fitri 1436 Hijriah Dinas Perdagangan, Koperasi Pasar dan UMKM Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, terus memantau perkembangan pasar dan stok kebutuhan pokok guna mengantisipasi kenaikan harga yang signifikan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Pasar dan UMKM Hulu Sungai Tengah (HST) HM Yuserani di Barabai, Selasa mengatakan, dari hasil pengawasan yang terus dilakukan mulai Ramadhan hingga menjelang lebaran, stok seluruh kebutuhan pokok masih cukup aman.
"Kami harap, dengan stok yang mencukupi akan mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok, yang biasanya harganya akan melonjak menjelang Lebaran," katanya.
Pantauan antara lain dilakukan di pusat perbelanjaan Murakata dan Pasar Baru Keramat Barabai. Selain memantau stok barang, para petugas juga mengecek beragam item barang, untuk memastikan barang yang dijual tidak kadaluarsa dan bebas dari kandungan zat berbahaya.
Pengawasan juga diikuti dari Subbag Pengawas Obat dan Makanan, bagian ekonomi, Satuan Polisi Pamong Praja, dinas kesehatan, dari Polres HST dan bidang perdagangan.
Dalam sidak tersebut petugas menemukan barang siap dikembalikan, barang tidak layak jual dan kerupuk dengan kandungan boraks, sementara untuk ikan asin kandungan zat berbahaya tidak ditemukan.
"Selama ini tidak pernah ada lagi ditemukan barang kadaluarsa, karena pembeli sudah cukup cerdas dan teliti sebelum membeli," katanya.
Para pedagang, juga akan langsung menyisihkan barang-barang yang sudah melampaui batas edar, untuk dikembalikan ke para distributor atau pemasok untuk diganti dengan barang yang baru.
"Para pedagang sudah memiliki kesadaran tinggi untuk langsung menyisihkan barang yang tidak lagi layak edar,dan pola ini berlangsung sejak lama," katanya.
Hal tersebut, tambah dia, salah satu keberhasilan petugas yang rutin memberikan advokasi ke pedagang, agar tidak menjual barang kedaluarsa dan barang mengandung zat berbahaya.
"Kita juga rutin memeriksa kandungan bahan makan untuk menghindari konsumsi kandungan bahan berbahaya seperti penggunaan boraks," kata Yuserani.