Barabai (ANTARA) - Pemilihan Pembakal (Pilbakal) atau Kepala Desa serentak Tahun 2021 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali dilanjutkan tahapannya setelah sempat tertunda karena berstatus zona merah. Penegasan lanjutan tahapan Pilbakal di 150 desa dari 11 Kecamatan itu sesuai dengan surat edaran Pemkab HST Nomor 412/416/PD-DPMD/IX/2021 yang di teken oleh Pj Sekda Muhammad Yani atasnama Bupati.
Sejumlah anak muda pun bakal meramaikan pesta demokrasi tingkat desa yang akan digelar pada 23 Nopember 2021 dan saat ini jadwalnya sudah masuk pada tahap pendaftaran bakal calon dari tanggal 15 hingga 23 September 2021.
Berikut beberapa anak muda yang bakal ikut bersaing memperebutkan jabatan sebagai kepala desa di Kabupaten HST:
1. Masrawan (Desa Nateh)
Pemuda berumur 32 itu mendaftarkan diri sebagai calon Pembakal Desa wisata dengan sejuta keindahan di Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) yaitu Desa Nateh.
Walaupun masih muda, namun lulusan STAI Al Washliyah Barabai Tahun 2012 itu mempunyai sederet pengalaman dalam membina dan melayani masyarakat khususnya di wilayah pegunungan. Diantaranya adalah pernah tercatat sebagai Pangerak dan Sekretaris Desa Nateh. Selain itu, juga pernah beberapa kali menjadi penyelenggara pemilu tingkat Kecamatan BAT yaitu menjadi PPK dua periode dan terakhir sebagai Panwascam.
Visinya adalah terbangunnya tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bersih guna mewujudkan kehidupan masyarakat desa yang adil, makmur dan sejahtera.
2. Budi Setiawan (Desa Pasting)
Setelah bergelut di ibukota dengan berbagai aktivitas sebagai aktivis kemahasiswaan, Budi Setiawan (34) yang merupakan lulusan UIN Antasari Banjarmasin 2013 bergelar Sarjana Ekonomi Islam itu memilih pulang ke kampung halaman dan mengabdi untuk banua, mencoba peruntungan mendaftar sebagai calon Kepala Desa Pasting Kecamatan Hantakan dengan visi BUNGAS yaitu Berkarakter, Unggul dan Agamis.
Sebagai aktivis kemahasiawaan, Ia tergolong pemuda yang tegas menyuarakan kepentingan masyarakat. Aksi-aksi di gedung DPRD mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat merupakan sarapannya setiap hari.
Pengalaman organisasinya adalah pernah menjadi Ketua Umum eLSISK Kalsel, Presiden Mahasiswa IAIN Antasari, ketua bidang di HMI Banjarmasin, wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Provinsi Kalsel dan saat ini masih aktif sebagai Wakil Sekretaris Umum HIPMI Kabupaten HST. Ia juga pernah bekerja sebagai staf ahli DPRD Provinsi Kalsel dan masih menjadi wakil direktur CV. Sukses Bersama.
3. Muhammad Sanderi (Desa Matang Ginalon)
Selain sebagai aktivis kemahasiawaan, Muhammad Sanderi (28) juga akrab di tengah masyarakat sebagai penceramah keliling dan sering mengisi khutbah jum'at di beberapa masjid di Kabupaten HST. Mengangkat tagline GURU ANUM (Gesit, Unggul, Religius, dan Amanah Untuk Masyarakat) Ia memilih untuk mencoba mewakafkan diri mengabdi kepada masyarakat Desa Matang Ginalon Kecamatan Pandawan sebagai calon Pembakal.
Alumni Pondok Pesantren Darul Inabah dan lulusan STAI Al Washliyah Barabai itu ternyata juga memiliki banyak pengalaman berorganisasi. Diantaranya ketua Organisasi Santri Darul Inabah, Wakil Presiden Mahasiswa STAI, Ketua Umum HMI Cabang Barabai hingga sampai ke Badko HMI Kalseteng.
Pengalaman pekerjaan yaitu dua periode menjadi penyelenggara Pemilu sebagai Ketua PPK Kecamatan Pandawan dan dalam pembinaan masyarakat Ia juga pernah menjadi Tenaga Fasilitator Lapangan program BSPS Tahun 2020.
4. Muhamamd Mutawwali (Desa Guha)
Muhammad Mutawwali merupakan seorang pengusaha pentol yang tegolong sukses, padahal anak muda itu baru berumur 26 Tahun, Ia mendaftar sebagai calon Kepala Desa Guha Kecamatan Labuan Amas Selatan.
Alumni Institut Agama Islam Darussalam Martapura yang sering menjadi vokalis syair Habsyi karena suaranya merdu tersebut merasa terpanggil turut serta membangun desanya agar lebih maju dan sejahtera.
Karena warga desa Guha sebagian besar merupakan pekebun, Ia mengangkat visi Mewujudkan Desa Mandiri Sebagai Kawasan Agribisnis dan Mina Bahari Pedesaan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Menurutnya, perkebunan di wilayahnya perlu dikelola secara modern dan hasil-hasilnya dapat dijual tidak hanya di pasar, namun di transaksikan secara online.
"Kesulitan-kesulitan para petani memasarkan hasilnya saat harga murah menjadi kendala yang harus diselesaikan agar mereka tidak merugi. Makanya kalau terpilih kita akan memperjuangkan agar Guha menjadi wisata Agribisnis dan menjadi sentra penghasil produk-produk pertanian termasuk perikanan dan peternakan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga," katanya.
5. Fahriansyah (Desa Kalibaru)
Fahriansyah (30) merupakan sosok pemuda yang tergolong aktif di bidang sosial kemasyarakatan, Ia ingin membagikan ilmu dan pengalamannya jika nanti terpilih menjadi Kepala Desa Kalibaru Kecamatan Batu Benawa.
Ia masih aktif di beberapa organisasi, seperti di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Gerakan Pemuda Ansor NU, MPC Pemuda Pancasila HST, Anak Muda Ka'bah, pembina Pramuka HST, dan Fasilitator Palang Merah Remaja di beberapa Sekolah di HST.
Ia mengungkapkan sebelum menyusun visi-misi dan memutuskan maju sebagai calon Pembakal, ia sudah berdialog dan meninjau langsung apa saja kebutuhan dan permasalahan warga saat ini. Ia juga terus bersilaturahmi dan minta saran serta masukan kepada tokoh Agama, pimpinan pondok, masyarakat dan juga para pemuda.
Karena wilayahnya banyak lahan pertanian, perkebunan dan peternakan, maka fokus visi yang diangkatnya adalah Mewujudkan Desa yang mandiri sebagai kawasan agribisnis pertanian, perkebunan dan Peternakan pedesaan berbasis teknologi ramah lingkungan.
Baca juga: Walau perempuan, calon Kades Banua Budi ini bertekat bangun wisata kuliner tepi sawah
Baca juga: HST berstatus PPKM level 2, berikut aturan untuk kegiatan belajar mengajar
Baca juga: H Husni Tamrin pimpin Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia Kabupaten HST