Barabai (ANTARA) - Sejak Tanggal 4 Agustus 2021 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) berubah status dari zona orange (tingkat resiko sedang) menjadi zona merah (tingkat resiko tinggi) dengan peningkatan kasus positif rata-rata 30 sampai 50 orang per harinya selama zona merah itu dan satu sampai lima orang meninggal dunia karena COVID-19.
Bahkan, data terakhir yang di share Dinas Kominfo bersumber dari Dinas Kesehatan HST, selama empat hari berturut-turut sejak Tanggal 11 hingga 14 Agusutus 2021 ini, perharinya 50 orang lebih dinyatakan positif COVID-19.
Dari awalnya di zona orange hanya sebanyak 1774 orang yang positif, sekarang angkanya terus melonjak hingga 2304 orang tertular virus dari Negeri Cina tersebut. Ada penambahan sebanyak 530 orang dalam 11 hari.
Data kematian juga semakin banyak, dari zona orange sebanyak 114 orang, sekarang sudah mencapai 140 orang. Jadi, selama kurun waktu 11 hari sejak dinyatakan sebagai zona merah, ada sebanyak 26 orang yang meninggal sampai hari ini.
Sedangkan tingkat kesembuhan dari zona orange 1385 orang, hanya bertambah sebanyak 331 hingga total data terakhir sebanyak 1716 orang. Kalau di rata-ratakan selama 11 hari, per harinya hanya 30 orang yang sembuh, sedangkan temuan kasus positif 50 orang lebih per harinya.
Walau demikian, dibandingkan se-Kalsel, HST tergolong rendah temuan kasus positif COVID-19, masih diposisi 10 dari 13 Kabupaten dan kota jika ditotal dari jumlah kumulatif keseluruhan.
Atas peningkatan tersebut, tahapan pemilihan Pembakal (Pilbakal) serentak pun terpaksa harus ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penundaan tersebut berdasarkan pada surat edaran yang ditandatangani oleh Pj Sekda HST Muhammad Yani atasnama Bupati HST bernomor 412/329/PD-DPMD/VIII/2021.
Padahal awalnya dijadwalkan mulai tanggal 4 Agustus 2021 sudah masuk tahapan pembentukan panitia pemilihan oleh BPD di desa masing-masing dan pemungutan suara dilaksanakan pada 23 Nopember 2021 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati HST H Mansyah Sabri meminta masyarakat agar tetap tenang dan tetap berfikir positif bahwa kita semua bisa mengatasi pandemi COVID-19.
Menurutnya, penundaan Pilbakal tersebut juga dilakukan demi keselamatan seluruh warga HST.
"Keselamatan warga jauh lebih penting, jadi kami minta tolong kepada semuanya siapapun itu, agar sadar pentingnya mematuhi protokol kesehatan dan COVID-19 itu benar-benar mematikan, jadi mari mari jaga seluruh keluarga kita agar terhindar dan tidak tertular," kata Mansyah.