Banjarmasin (ANTARA) - Pandemi COVID-19 di Kalimantan Selatan yang membatasi kegiatan warga di luar rumah ternyata mampu memunculkan berbagai kegiatan kreatif yang sebelumnya tidak pernah ada di provinsi ini kalaupun ada kegiatannya sangat terbatas.
Salah satunya adalah budi daya berbagai macam jenis anggur yang kini menjadi tren baru warga Banjarmasin, yang bukan hanya mengasikkan, tetapi juga bernilai ekonomis tinggi karena anggur menjadi salah satu buah dengan harga mahal.
Salah satu pembudi daya anggur yang cukup berhasil adalah Ahyadi, warga Beruntung Jaya Kota Banjarmasin, yang menanam anggur di pekarangan rumahnya dan tumbuh subur dengan buah yang lebat.
Ahyadi mengaku, kena virus menanam pohon anggur dari salah seorang temannya khaidir yang juga telah sukses mengembangkan berbagai jenis anggur dari berbagai negara.
Keberhasilan Khaidir dalam mengembangkan anggur tersebut, membuat dirinya termotivasi dan yakin untuk melakukan hal yang sama.
"Awalnya saya dibimbing Bang Khaidir untuk bisa budi daya anggur ini, dan hasilnya sangat memuaskan," katanya.
Saat ini, Ahyadi memiliki 12 pohon buah anggur yang tumbuh subur dan berbuah lebat menghiasi pekarangan rumahnya.
Bahkan salah satu pohon anggur dapat menghasilkan buah hingga 100 dompol, dengan berat perdompolnya mencapai delapan ons.
Seperti tidak percaya tapi nyata, ternyata buah yang selalu terkesan mahal dan tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah tersebut, bisa tumbuh subur di Banjarmasin dan berbagai daerah di Kalsel.
Ahyadi yang mulai mengembangkan buah anggur sejak 2019 itu, kini berhasil mengembangkan beberapa varian anggur.
Awalnya, dia mengembangkan anggur jenis lokal seperti anggur hitam dan lainnya, tapi hasilnya masam, akhirnya dia mengembangkan anggur impor.
Beberapa jenis anggur yang berhasil dikembangkan Ahyadi dan Komunitas Anggur Banua Kita Kalimantan Selatan adalah varietas Julian, Akademik, Trans, Anjelia, Favor dan Ghospi.
Berbagai jenis buah anggur yang ditanam di pekarangan rumahnya tersebut, telah panen beberapakali.
Menanam buah anggur, tambah Ahyadi, tidak terlalu sulit, asal telaten dan rajin untuk merawat, terutama saat ada serangan hama.
Kebun anggur, bukan hanya menguntungkan karena buahnya mahal, pohon anggur juga bisa tahan hidup hingga 25 tahun.
Manfaat lain, terutama di masa pandemi seperti saat ini adalah bisa memperkuat imun tubuh, karena begitu melihat buah bergelantungan, hati menjadi bahagia.
Ahyadi berpesan, untuk warga yang ingin menanam buah anggur, harus memastikan betul bibit yang mereka dapat adalah bibit terbaik dan berasal dari tanaman yang terbukti telah berbuah.
"Bila kita mendapatkan bibit yang baik, pohon anggur saya berbuah dengan lebat, dari bulan kemarin saya hitung lebih dari 100 dompol dan dompolnya gede gede," katanya.
Sebarkan virus cinta anggur
Tingginya minat warga Kalsel mengembangkan tanaman anggur dalam beberapa tahun belakangan, membuat pembudi daya anggur akhirnya membentuk komunitas, untuk saling mendukung antara pembudidaya satu dengan lainnya.
Ketua Komunitas Anggur Banua Kita Muhammad Adi Ram mengatakan, saat ini terdapat sekitar 50 orang anggota komunitas anggur di Kota Banjaramsin, sedang untuk Kalsel totalnya tidak kurang dari 100 anggota.
Melalui komunitas inilah, antar anggota saling mendukung dan mendorong, sehingga keberhasilan anggota dalam menanam anggur bisa ditularkan ke anggota lainnya.
Saat ini, seluruh anggota komunitas telah berhasil mengembangkan budi daya anggur, walaupun kini masih sebatas hobi.
"Memang belum ada yang menjadikan budi daya anggur ini sebagai komersial, namun ke depan diharapkan, Kalsel bisa menjadi salah satu daerah produsen anggur," katanya.
Beberapa anggota komunitas, baru menjual bibit. Harga bibit dikisaran Rp100 ribu perbatang, namun khusus untuk yang sudah jadi dan siap berbuah, bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp4 juta dalam satu wadah atau polybag besar.
Selain itu, beberapa anggota komunitas juga menjual bibit dengan harga murah Rp25 ribu per polybag, yang berasal dari hasil pemangkasan batang pohon anggur. Seluruh hasil penjualan dari batang anggur tersebut oleh anggota komunitas didonasikan ke Baznas.
Melalui komunitas inilah, Adi Ram ingin terus menularkan virus budi daya anggur ke seluruh warga di Kalsel, sehingga ke depan Kalsel menjadi salah satu penghasil anggur yang tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga bisa menjadi pendapatan tambahan warga.
Bahkan, Komunitas Anggur Banua Kita juga ingin mengembangkan komuditas ini, menjadi salah satu komuditas untuk mendukung pengembangan pariwisata daerah.
Seperti beberapa daerah di Jawa, lingkungan rumahnya menjadi salah satu tujuan wisata, karena terlihat indah dengan hiasan tanaman anggur yang berbuah lebat.
Menurut Adi Ram, merawat anggur itu unik, harus mendapatkan perhatian lebih dibanding tanaman lainnya, karena anggur merupakan tanaman baru, sehingga terdapat beberapa kendala yang harus diatasi.
Melalui komunitas Anggur Banua Kita, berbagai kendala tersebut bisa diselesaikan dengan baik.
Beberapa kendala tersebut, seperti adanya jamur anggur di musim hujan, yang bisa menyebabkan pohon anggur mati, bila tidak segera diatasi. Selain itu, adanya ulat dan saat berbuah, bisa dimakan burung.
Saat ini, Adi juga telah menanam sebanyak 9 jenis anggur, yang juga sudah berbuah, dan kini sedang dalam perawatan setelah diserang jamur.
"Anggur saya sedang diserang jamur, karena saya tanam secara terbuka, tidak pakai atap," katanya.
Dia menyarakan, kalau menanam anggur, harus ada atap, karena anggur merupakan tanaman tropis, sehingga perlu rekayasa untuk mengatasi kondisi cuaca di daerah ini.
Dalam membudidaya anggur tidaklah sulit dan cenderung murah, yang pertama pemilihan bibit haruslah yang baik, pemberian pupuk yang rutin, penyiraman dan pemangkasan tunas pohon agar cepat berproduksi dan hindari terkena air hujan agar pohon dan buah tidak rusak.
Pohon anggur bisa berbuah dalam waktu 4-5 bulan, selanjutnya proses pematangan lima bulan dan sekitar satu tahun setelah penanaman buah anggur bisa dipanen.
Adi berharap, melalui tren baru penanaman anggur ini, diharapkan anggur yang selama ini terkesan sebagai buah mahal, sudah bisa didapatkan warga hanya dari pekarangan rumah masing-masing.
Dukungan pemerintah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin M Makhmud mengatakan, pengembangan tanaman anggur di Kota Banjarmasin ternyata sangat bagus, sehingga layak untuk dikembangkan.
Apalagi, upaya penanaman dan pengembangan anggur tidak terlalu sulit, asalkan seluruh ketentuan diikuti dengan baik, mulai dari pembibitan, penanaman, pemotongan agar tumbuh tunas baru, pemupukan, pencahayaan dan lainnya.
"Ini merupakan inovasi baru yang ternyata bisa dikembangkan di Banjarmasin, sehingga bisa difasilitasi yang sebelumnya hanya hobi menjadi suatu bisnis," katanya.
Makhmud menyarankan, agar warga yang ingin menanam anggur bisa membentuk kelompok-kelompok kebun anggur, sehingga kegiatannya bisa diakomodir oleh DKP3 untuk difasilitasi, sehingga tanaman buah ini bisa berkembang lebih baik.
Makhmud berharap, akan terus terbentuk komunitas-komunitas anggur di daerah ini, sehingga tanaman buah ini, bisa menjadi bisnis menjanjikan bagi warga Banjarmasin khususnya dan Kalsel umumnya.
"Saya sangat berterimakasih kepada Komunitas Anggur Banua Kita, yang telah menginisiasi pengembangan tanaman mahal ini di Kalsel, semoga menjadi terobosan baru untuk memenuhi kebutuhan buah Banua dan menjadi lahan binsis baru warga," katanya.
Ke depan dia juga berharap, ada anggota komunitas yang bisa menyediakan bibit anggur, sehingga bisa memenuhi kebutuhan bibit bagi warga yang ingin mengembangkan anggur berkualitas baik dengan bongkol besar.