Barabai (ANTARA) - Vertical Rescue Indonesia (VRI) bersama para relawan lokal dibantu masyarakat Desa Alat Kecamatan Hantakan akhirnya menyelesaikan pembangunan jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Harapan.
Pembangunan jembatan tersebut merupakan program ekspedisi 1.000 jembatan VRI untuk Indonesia yang ke-128.
Pengumpulan donasinya kerjasama dengan Yayasan Ruang Pelita Kalimantan melalui jejaring kanal donasi kitabisa.com.
"Total nominal keseluruhan untuk pembuatan ini sekitar Rp 125 juta," kata Retno Sulisetiyani selaku Manager Yayasan Ruang Pelita Kalimantan.
Peresmian jembatan itu dilakukan secara terbatas dan dipimpin oleh Tokoh Agama KH Muhammad Arsyad, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Hantakan.
Komandan Tim Ekspedisi Jembatan Gantung ke-128 Desa Alat, Roki Saputra menuturkan, untuk pengerjaan jembatan, terhitung dari datangnya material sampai dengan selesai selama 10 hari pengerjaan. "Terhitung 8 hari pengerjaan, 2 hari finishing dan hari ini peresmian," ucapnya.
Menurut dia, saat pengerjaan ada sedikit kendala seperti material yang telat datang, jadi sedikit menambah waktu.
Sedangkan teknik pengerjaan melakukan sistem "deadman" sebagai pancang pondasi jembatan yang biasanya dipakai untuk melakukan evakuasi korban.
"Untuk ukuran jembatan, total bentangan 80 meter dari titik A ke titik B, tinggi 2,50 meter dari permukaan tanah dan lebar 1,2 meter. Becermin dari Bencana kemarin, kita juga memperhitungkan antisipasi banjir dengan menaikkan setengah meter dari ketinggian air," tambahnya.
Kepala Desa Alat Aswandi mengatakan, terimakasih kepada tim dan relawan yang sudah membangun jembatan tersebut dengan bekerja tanpa pamrih siang dan malam.
Menurut dia, jembatan itu merupakan akses satu-satunya untuk masyarakat Desa Alat RT 02 ke RT 03 dan 04 maupun sebaliknya yang aktivitas rutinnya berkebun, sekolah, maupun kegiatan lainnya pasti memerlukan akses penyebrangan berupa jembatan harapan ini.
Sebelumnya, masyarakat menggunakan akses jembatan darurat yang dalam perkembangannya sudah sembilan kali tersapu banjir dan turun naik air.
"Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya jembatan ini. Ditambah lagi ini merupakan akses vital masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang pasti memakai akses jembatan," tambahnya.
Lebih lanjut, sesuai dengan nama Jembatan Harapan, jembatan ini memang sangat diharapkan masyarakat yang sudah selama delapan bulan menanti adanya jembatan gantung permanen tersebut.
"Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini, semua yang turut terlibat dikumpulkan oleh Allah SWT dalam surganya. Itu ganjaran yang paling luar biasa dari Allah," kata Guru Arsyad usai meresmikan jembatan tersebut.
Baca juga: Beberapa jembatan darurat di Sungai Hantakan putus
Baca juga: Jembatan gantung di daerah rawan Banjir HST segera dibangun melalui donasi kitabisa.com
Baca juga: Jembatan gantung di Desa Alat akhirnya mulai dibangun