Banjarmasin (ANTARA) -
Di Provinsi Kalimantan Selatan kini bertambah sebanyak 16 Komunitas Peduli Sungai (KPS) setelah diadakannya pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai Barito.
Kegiatan pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai Barito tersebut berlangsung di Banjarbaru sejak Senin berlangsung dua hari diikuti 40 peserta dari seluruh kabupaten dan kota se Kalsel.
Dengan adanya tambahan 16 KPS tersebut berarti saat ini sudah ada 30 KPS karena sebelumnya sudah terbentuk 14 KPS, sementara secara nasional jumlah KPS sebanyak 577 KPS.
Kgiatan tersebut dibuka oleh Kepala Balai Sungai Kalimantan III yang diwakili oleh seorang pejabat di balai tersebut, Ardiansyah dan hari pertama menghadirkan dua nara sumber salah satunya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Ibu Hanifah dengan judul Peran Pemerintah dalam Upaya Pelestarian Sumber Daya Air.
Hari kedua menampilkan tiga nara sumber yakni Mohammad Ary dengan judul Mengembangkan komunitas peduli sungai dan sharing pengalaman pembentukan komunitas.
Sementara Khmad Arifin dengan judul konservasi penataan dan memanfaatan SDA sebagai potensi ekowisata di kalsel. Sedangkan Hasan Zainuddin dengan judul menjadikan penggiat lingkungan menjadi jurnalis lingkungan dalam upaya membangkitkan semangat masyarakat pelihara sungai.
Dalam akhir kegiatan juga dibentuk sebuah forum kordinasi melalui grup WA yang bisa selalu berkomunitasi antara KPS di Kalsel sehingga jika ada persoalan masalah sungai bisa dibahas bersama dalam upaya mencari solusi, khususnya menghadapi ancaman bencana banjir atau kekeringan.
Pembentukan KPS KPS tersebut dilatarbelakangi kondisi sungai yang ada di Kalsel saat ini, setelah kian rusaknya lingkungan maka berdampak dengan kondisi sungai, sehingga diperlukan peran masyarakat khususnya komunitas untuk melestarikan sungai.
Karena bagaimanapun sungai adalah urat nadi kehidupan bukan saja manusia, tetapi juga binatang dan tumuh tumbuhan, masih adanya sungai masih ada kehidupan, rusaknya sungai akan merusak pula kehidupan.