Kandangan (ANTARA) - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting bagi perkembangan laju ekonomi di masyarakat, menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, baik sebagai usaha milik perseorangan atau badan usaha perorangan yang produktif, dan memenuhi kriteria yang ditulis oleh undang-undang.
Salah satu UMKM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) seperti dilakoni ibu rumah tangga, Hj Faridah, yang meneruskan usaha suaminya produksi garam konsumsi beryodium Cap Wajan "CV Berkat Giat, beralamat di Desa Kapur, Kecamatan Simpur. Garam yang diproduksi ini selain untuk kebutuhan lokal juga dikirim ke luar daerah.
"Usaha kami sudah dilakoninya selama puluhan tahun, bahkan menjadi usaha produksi garam konsumsi beryodium pertama yang ada di Kabupaten HSS," katanya, saat di temui di tempat usahanya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mengolah buah endemik Kalimantan Selatan agar bernilai ekonomi tinggi
Dijelaskan dia, usaha ini diawali ketika suaminya mengetahui tidak ada yang berjualan garam beryodium di Kabupaten HSS, jadi kemudian suaminya yang pertama dan memproduksi garam beryodium di Kabupaten HSS.
Pihaknya mampu memproduksi garam dapur satu kali produksi sekitar 8-10 sak dengan produksi seminggu tiga kali dengan total bahan baku yang digunakan sekitar satu ton per bulannya, seluruh produksi ini akan dikirim ke berbagai toko dan pasar yang ada di Kabupaten HSS, Kota Rantau dan Binuang, Kabupaten Tapin.
Untuk bahan baku garam, pihaknya memesan dan mendatangkan bahan baku dari dari luar daerah, yakni Surabaya dan diolah para pekerja yang berjumlah lima orang dengan cara pengeringan, penggilingan, iodisasi sampai dengan pengepakan dan proses distribusi penjualan.
"Biasanya sekali produksi pekerja bisa menyelesaikan 250 bal garam dapur, isi 10 bungkus dengan berat kemasan mencapai 200 gram per bungkusnya," katanya.
Baca juga: Upik berhasil kembangkan minuman tradisional Es Lahang
Kendala yang ditemui dalam produksi karena masalah cuaca, apabila hujan maka tidak bisa menjemur sehingga harus dilakukan proses pemanggangan dengan bahan bakar gas, penggunaan gas ini juga diakui menambah biaya produksi.
Produk gram beryodium ini selain di antar juga ada diambil sendiri oleh para pedagang, seperti untuk Pasar Kandangan, Tawia, Simpur yang mengambil dalam jumlah banyak secara rutin ke tempat usahanya.
Ditambahkan dia, Produk garam beryodium CV Berkat Giat sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan telah memiliki sertifikat halal dari lembaga pengkajian pangan obat-obatan dan kosmetik Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan.