DPRD Kalimantan Selatan meminta penundaan konversi minyak tanah ke gas elpiji untuk provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk hampir 3,5 juta jiwa itu.
Ketua Komisi II bidang ekonomi keuangan DPRD Kalsel Ikhasanuddin di Banjarmasin, Sabtu mengemukakan itu sehubungan dengan aspirasi masyarakat yang meminta penundaan konversi minyak tanah ke elpiji.
Wakil rakyat dari Fraksi Partai PKS itu juga meminta, pemerintah atau pihak terkait terus melaksanakan sosialisasi konversi minyak tanah ke elpiji agar pemahaman dan penerimaan warga masyarakat lebih mantap.
Sosialisasi bukan cuma terkait pemakaian tambung gas tiga kilogram tapi juga aspek lain kenyamanan dan keamanan atas penggunaan elpiji serta dari sudut sosial ekonomi.
Sebab, menurut dia, kalau seperti kondisi sekarang terus dipaksakan konversi minyak tanah ke elpiji dikhawatirkan menimbulkan reaksi kurang menguntungkan.
Selain itu, yang lebih fatal dikhawatirkan berdampak buruk terhadap masyarakat seperti terjadinya ledakan tabung gas yang menimbulkan korban jiwa, lanjutnya.
Mengenai tabung gas tiga kilogram yang bakal dimasyarakatkan, dia menyarankan agar pemerintah atau pihak terkait seperti Pertamina melakukan pengecekan ulang atas standarisasi tabung tersebut.
Begitu pula terhadap kemungkinan adanya tabung gas tanpa standar hal itu agar menjadi perhatian pemerintah atau instansi terkait, sarannya.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian bila ingin melakukan konversi yaitu mengenai ketersediaan gas elpiji itu sendiri jangan sampai terjadi kelangkaan ditambah dengan harga yang mahal pada saat pelaksanaan, demikian Ikhsanuddin.
Pendapat senada dari rekannya satu komisi, Medi Yusi dari PPP seraya menambahkan, persoalan konversi minyak tanah ke elpiji tidak terlepas dari faktor budaya.
"Kalau kita melihat budaya orang Banjar, Kalsel yang sebagian besar masih belum terbiasa bahkan menganggap asing terhadap elpiji maka nampaknya tak bisa buru-buru melaksanakan konversi," lanjut mantan anggota DPRD Kalsel masa bakti 1999 - 2004 itu.
"Namun dilihat perhitungan ekonomisnya dalam belanja rumah tangga maka kita sependapat pada saatnya nanti perlu konversi minyak tanah ke elpiji," kata Medi Yudi.
Tunda Konversi Minyak Tanah
Senin, 2 Agustus 2010 8:57 WIB