Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Ngadium menerangkan, ujian nasional tahun 2015 di provinsi tersebut menggunakan dua cara, baik seperti pola lama dan ada pula secara "online" atau Computer Base Test (CBT).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) mengemukakan itu saat berada di Pers Room DPRD Kalsel untuk menghadiri undangan komisi IV bidang kesra lembaga legislatif tingkat provinsi tersebut, Rabu.
Ia menyatakan, tidak ada pemaksaan terhadap sekolah yang tidak melaksanakan ujian nasional (UN), misalnya karena ketiadaan sarana dan prasarannya.
"Jadi tak benar, kalau ada anggapan bahwa pemerintah atau dinas pendidikan (disdik) mau memaksakan UN dengan sistem online," katanya.
"Bagi sekolah yang menyatakan siap melaksanakan UN dengan sistem online itupun, pihak kementerian tetap akan memverifikasi. Apakah betul-betul siap atau belum karena faktor lain," tegasnya.
Ia menerangkan, dari ratusan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) atau sederajat di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota ini, cuma 17 di antaranya yang menyatakan siap dan meminta diverifikasi Disdik Kalsel.
"Namun sesudah kami verifikasi, dari 17 sekolah itu ternyata ada empat di antaranya tidak siap. Tapi dari 13 sekolah itupun masih menunggu verifikasi dari petugas kementerian yang nanti datang ke Kalsel Maret ini," terangnya.
Pelaksanaan UN 2015 untuk SMA sederajat dijadwalkan 13-15 April dan bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat 4-7 Mei mendatang.
Sedangkan peserta UN SMA sederajat di Kalsel 2015 terdaftar berjumlah 45.715 orang, dan SMP sederajat 57.468 orang, demikian Ngadimun.