Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perwakilan Kemitraan Australia-Indonesia Untuk Sanitasi Nur Fadrina Mourbas menyatakan, pihaknya terus mendorong Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk menjadi daerah keberhasilan program sanitasi lingkungan secara nasional.
"Banjarmasin merupakan daerah yang cukup aktif untuk pembangunan infrastruktur sanitasi lingkungan masyarakat, dan kita akan mendorong agar menjadi daerah keberhasilan sanitasi lingkungan secara nasional," ujarnya, dalam Workshop Jurnalis Sanitasi Lingkungan, di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengungkapkan, Banjarmasin akan terus mendapatkan hibah dana pembangunan infastruktur sanitasi dari Pemerintah Australia hingga 2016, dan pemerintah daerah harus serius mengembangkan program tersebut.
Selain DKI Jakarta, lanjutnya, sebagai daerah kedua memiliki Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah di Indonesia, Banjarmasin menjadi daerah potensial untuk maju program sanitasi lingkungan, dalam artian menyehatkan lingkungan hidup manusia, terutama lingkungan fisik, yakni tanah, air, dan udara.
"Saya optimis, dengan kerja keras semuanya, Banjarmasin bisa menjadi daerah percontohan keberhasilan sanitasi lingkungan secara nasional, sebagaimana program pelayanan air bersih yang bisa 99 persen mencakup masyarakat kini," ucapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin Fajar Desira Ces mengungkapkan, program sanitasi di daerahnya sudah berjalan cukup maju, dengan cakupan layanan PD PAL sekitar lima persen dari luas wilayah.
"Sejauh ini, program PD PAL di daerah kita sudah bisa melayani sekitar tujuh ribu sambungan ke rumah warga, dan ini akan terus dikembangkan," tuturnya.
Ia menambahkan, lokasi perencanaan untuk program sanitasi hibah Australia-Indonesia untuk pembangunan sanitasi pada 2015 sebanyak 1,930 sambungan rumah.
"Ada tujuh kelurahan target lokasi program pemasangan sambungan PD PAL tahun ini, masing-masing kelurahan mendapat 250 sambungan rumah," ucapnya.
Ia mengungkapkan, masih banyak masyarakat kurang memahami program PD PAL, sehingga belum begitu menerima program sanitasi masuk ke wilayah pemukiman mereka. "Jadi ini sebuah tantangan, kita akan terus mensosialisasikan ke masyarakat dengan dukungan perbaikan infrastruktur lainnya, seperti jalan dan drainase di lingkungan warga," demikian Fajar Desira.