Kotabaru (ANTARA) - Melambungnya harga cabai rawit yang mencapai Rp120 ribu per kg, menjadi salah satu pendorong terjadinya inflasi di Kotabaru pada Januari 2021 sebesar 0,25 persen.
"Dibanding periode yang sama (Januari 2020) inflasi sebesar 0,68 persen, yang berarti di Kotabaru terjadi penurunan inflasi sebesar 0,43 persen," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kotabaru, H Akhmad Rivai, Kamis.
Dikatakannya, terjadinya inflasi pada bulan Januari 2021 dimana komoditas yang memberikan pendorong andil tertinggi adalah cabai rawit (0,36 persen), bayam (0,11 persen), telur ayam ras (0,05 persen), kacang panjang (0,05 persen) dan terong (0,05 persen).
Sementara komoditas yang memberikan penahan inflasi adalah angkutan udara (-0,34 persen), bawang merah (-0,17 persen), ikan kembung (-010 persen), ikan bandeng (-0,04 persen), dan ikan layang (-0,02 persen).
Dibandingkan pada bulan yang sama terjadinya inflasi pada bulan Januari 2020 dimana komoditas yang memberikan andil terbesar pendorong inflasi yaitu bayam, ikan tongkol, ikan selangat, udang basah, dan angkutan udara. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi atau penahan inflasi yaitu daging ayam ras, labu parang dan terong.
Rivai menurutkan, pada Januari 2021 terjadinya inflasi di Kotabaru seperti cabai rawit yang disebabkan pasokan terbatas dari luar daerah sehingga mengalami kenaikan harga hingga mencapai Rp120 ribu per kg.
Demikian juga telur ayam ras yang disebabkan terjadinya bencana banjir di wilayah Kalimantan Selatan sehingga pasokan secara umum yang berasal dari Kabupaten Tanah Laut terbatas masuk ke Kotabaru.
"Kabupaten Kotabaru sebagai kota penghitung inflasi Provinsi Kalimantan Selatan selain Kabupaten Tabalong dan Kota Banjarmasin, telah berupaya melakukan langkah-langkah untuk menjaga gejolak harga dan ketersediaan stock pangan khususnya telur ayam ras," bebernya.
Beberapa langkah yang dilakukan antara lain mendorong Pengusaha Lokal untuk melakukan usaha peternakan ayam petelur yang saat ini lebih dari 6.000 ekor telah produksi telur rata-rata setiap harinya mencapai 5.000 telur.
Cabai rawit picu inflasi di Kotabaru
Kamis, 4 Februari 2021 16:53 WIB