Kotabaru (ANTARA) - Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru siap mengundang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 di Kotabaru guna menggelar rapat koordinasi dalam rangka penanganan dan memutus mata rantai virus corona di Bumi Saijaan.
Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhis mengatakan, mencermati pergerakan data terhadap pasien COVID-19 di Bumi Saijaan yang kini cenderung bertambah sehingga menjadi zona oranye, perlu dilakukan evaluasi bersama.
"Momentum bergantinya tahun 2021, perlu dilakukan evaluasi terhadap penanganan COVID-19 di Kotabaru, untuk itu kita akan melakukan rapat koordinasi dengan Satgas dan pihak terkait lainnya," kata Syairi, Ahad.
Termasuk dalam evaluasi tersebut akan dibahas terkait anggaran, fokus penanganan, kebijakan bagi para tenaga kesehatan (Nakes) termasuk penyelesaian insentif bagi mereka yang sudah berjibaku dalam melayani para pasien COVID-19 hingga beresiko terpapar, bahkan mengakibatkan korban, seperti yang baru terjadi seorang dokter di RS Kotabaru meninggal karena positif.
"Para nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19 harus kita perhatikan, bagaimana kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) hingga kesejahteraan mereka," tandas Syairi.
Terkait dengan pencegahan dan penanganan dini, lanjutnya, Satgas akan melakukan 'penyisiran' melalui Contact tracking guna mengetahui siapa saja yang telah bertemu dengan penderita virus corona, yang juga akan memudahkan petugas kesehatan untuk mengambil tindakan agar virus ini tidak menyebar semakin luas.
"Hasil tracking ini akan dilanjutkan dengan rapid tes antigen yang diketahui Kotabaru sudah mendapat 5000 pcs dan siap untuk diaplikasikan dalam mendeteksi siapa saja yang positif COVID-19 sehingga perlu diisolasi dan karantina," jelasnya.
Diketahui, data terkini yang dirilis Dinas Kesehatan Kotabaru per tanggal 10 Januari 2021 pasien positif bertambah 1 orang, sehingga total terkonfirmasi 724 orang.
Selain itu terdapat 22 kasus suspek atau dicurigai dan probable sebanyak 3 kasus. Sedangkan angka kasus meninggal 26 orang dan angka pasien sembuh tetap 628 orang.
Untuk pasien perawatan total berjumlah 70 orang tersebar di beberapa lokasi antara lain. Di RS Stagen (tempat khusus karantina) berjumlah 31 orang, dan di RSUD Pangejaran Jaya Sumitra (PJS) Kotabaru 16 orang.
Sementara pasien isolasi mandiri berjumlah 23 orang terdiri dari, karantina mandiri 20 orang dan proses karantina 3 orang.