Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Untuk mengantisipasi bertambahnya penderita demam berdarah dengue (DBD) di Tabalong, Kalimantan Selatan, Dinas kesehatan setempat melakukan fogging (pengasapan) di 32 sekolah dasar.
Menurut Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinkes Tabalong, Taufik di Tanjung, Selasa, fogging dilaksanakan di wilayah kecamatan Murung Pudak mengingat kasus demam berdarah dengue (DBD) terbanyak di wilayah perkotaan.
"Kegiatan fogging memang kita fokuskan di kecamatan Murung Pudak, khususnya di sekolah dasar karena dari beberapa kasus DBD banyak menyerang anak usia sekolah," jelas Taufik.
Selain melakukan fogging di 32 sekolah dasar, Dinas Kesehatan Tabalong juga mendistribusikan abate gratis di 25 lokasi mencakup kecamatan Tanta, Tanjung dan Murung Pudak.
Meski kegiatan fogging dan pemberian abate gratis kurang efektif dalam penanganan kasus DBD namun program ini tetap dilaksanakan tiap tahun mengingat penderita penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini masih tinggi.
Data di Dinkes Tabalong jumlah penderita DBD di Tabalong sejak Januari hingga awal Oktober 2014 mencapai 36 orang terbanyak berada di Kecamatan Murung Pudak.
Menurut pengelola program demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan Tabalong, Wasul Falah kasus penderita penyakit yang
disebabkan gigitan nyamuk ini paling banyak terjadi pada Januari dengan 11 penderita.
Penderita DBD yang berhasil terdata oleh masing-masing Puskesmas sendiri tersebar di 10 kecamatan yakni Banua Lawas, Kelua, Muara Harus, Tanta, Tanjung, Murung Pudak, Haruai, Upau, Muara Uya dan Jaro.
 "Masyarakat diharapkan tetap menerapkan pola hidup bersih dan memberantas sarang nyamuk atau pemantauan jentik agar kasus DBD bisa dikurangi," ujar Wasul Â