12 ribu lebih mahasiswa ikuti Kompetisi Sobat Bumi UI 2020

(Ki-ka) Dr. Tito Latif Indra, Prof. Dr. Yoki Yulizar, M.Sc. Dr. Rokhmatuloh, M.Eng. Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M. Sc.. Audy Arwinandha Nasution, Dr. Techn. Djoko Triyono, Sunardji,SE ketika membuka Kompetisi Sobat Bumi 2020. (ANTARA/HO Humas UI)

Depok (ANTARA) - Lebih dari 12 ribu mahasiswa mengikuti Kompetisi Sobat Bumi 2020 Kategori Teori Sains yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI) dan PT Pertamina (Persero).

Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Abdul Haris dalam siaran pers universitas yang diterima pada Kamis menjelaskan, Kompetisi Sobat Bumi (KSB) Kategori Teori Sains merupakan ajang kompetisi sains nasional bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.

"Kami mendukung sepenuhnya kompetisi ini sebagai upaya memaksimalkan potensi dan prestasi generasi muda di seluruh daerah di Indonesia," katanya.

Manajer Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT Pertamina Persero Dian Hapsari mengatakan bahwa KSB merupakan bagian dari program Pertamina Cerdas.

"Melalui KSB 2020 kami ingin mendukung program pemerintah untuk mencetak generasi unggul," katanya.

KSB 2020 memfasilitasi mahasiswa Indonesia mengeksplorasi daya pikir dan logika guna menghasilkan inovasi yang bisa menjadi solusi.

Bidang yang dilombakan dalam KSB 2020 Kategori Sains meliputi Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.

Pada babak pertama KSB 2020 Kategori Teori Sains, Pertamina dan UI melakukan seleksi tingkat provinsi via daring.

Seleksi dilakukan 11 hingga 12 November 2020 terhadap 12.747 mahasiswa dari 76 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Pada babak penyisihan, ada 40 peserta yang dipilih mewakili 10 zona untuk keempat bidang kompetisi serta tujuh peserta dengan nilai tinggi pada masing-masing bidang. Peserta yang lolos seleksi babak pertama akan mengikuti seleksi tingkat nasional.

Penjabat Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI Dr. Rokhmatuloh mengatakan KSB diharapkan dapat mendorong lahirnya generasi yang inovatif, yang mampu memberikan solusi bagi berbagai permasalahan.