Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune positif terinfeksi COVID-19
Rabu, 4 November 2020 7:47 WIB
Aljir (ANTARA) - Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune positif terinfeksi COVID-19, namun kondisinya secara bertahap mulai membaik usai mendapatkan perawatan di rumah sakit Jerman, menurut kepresidenan pada Selasa (3/11).
Otoritas Aljazair sebelumnya menyebutkan bahwa Tebboune berada di Jerman untuk pemeriksaan medis ketika bertolak ke negara tersebut tiga pekan lalu, dengan mengatakan orang-orang di pemerintahannya terkena COVID-19.
Baca juga: Pemilu presiden Aljazair kemungkinan ditunda
Pria berusia 75 tahun, yang juga perokok itu, terpilih kurang dari setahun saat Aljazair menghadapi krisis politik terbesarnya dalam puluhan tahun dengan gerakan protes massal yang menuntut agar seluruh kelas penguasa diganti.
Didukung oleh kekuatan militer, Presiden Tebboune mendorong perubahan pada konstitusi sebagai bagian dari strategi untuk membalik halaman mengenai kerusuhan. Namun, meski disepakati dalam referendum pada Minggu, partisipan pemilih sangat rendah, yakni 23,7 persen.
Ketidakhadirannya karena sakit dapat memperlambat upaya Aljazair untuk sementara meloloskan reformasi ekonomi, yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan energi yang menyusut.
Baca juga: Aljazair akan mengadakan referendum tentang konstitusi pada 1 November
Sumber: Reuters
Otoritas Aljazair sebelumnya menyebutkan bahwa Tebboune berada di Jerman untuk pemeriksaan medis ketika bertolak ke negara tersebut tiga pekan lalu, dengan mengatakan orang-orang di pemerintahannya terkena COVID-19.
Baca juga: Pemilu presiden Aljazair kemungkinan ditunda
Pria berusia 75 tahun, yang juga perokok itu, terpilih kurang dari setahun saat Aljazair menghadapi krisis politik terbesarnya dalam puluhan tahun dengan gerakan protes massal yang menuntut agar seluruh kelas penguasa diganti.
Didukung oleh kekuatan militer, Presiden Tebboune mendorong perubahan pada konstitusi sebagai bagian dari strategi untuk membalik halaman mengenai kerusuhan. Namun, meski disepakati dalam referendum pada Minggu, partisipan pemilih sangat rendah, yakni 23,7 persen.
Ketidakhadirannya karena sakit dapat memperlambat upaya Aljazair untuk sementara meloloskan reformasi ekonomi, yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan energi yang menyusut.
Baca juga: Aljazair akan mengadakan referendum tentang konstitusi pada 1 November
Sumber: Reuters