Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mengungkapkan, tingkat inflasi di provinsi yang terdiri dari 13 kabupaten/kota tersebut pada Juli 2014 kembali mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Tingkat inflasi di Kalsel pada Juli 2014 sebesar 0,68 persen atau dibandingkan Juni 2014 yang ketika itu mengalami inflasi 0,81 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi setempat Dyan Pramoni Effendy, di Banjarmasin, Senin.
Begitu pula sebelumnya inflasi Juni 2014 mengalami penurunan 0,19 persen bila dibandingkan dengan Mei 2014, yaitu dari 1,04 persen menjadi 0,81 persen, lanjutnya dalam jumpa pers di kantor BPS Kalsel - Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin.
Ia menerangkan, tingkat inflasi Juli 2014 di Kalsel tersebut gabungan dari inflasi di Kota Banjarmasin (ibu kota provinsi) 0,69 persen dan kota Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong 0,40 persen.
Sementara laju inflasi kumulatif di Kalsel tahun 2014 (Juli 2014 terhadap Desember 2013) 3,23 persen, yang sebelumnya 2,53 persen dan bulan sebelumnya lagi sebesar 1,71 persen.
Sedangkan laju inflasi "year on year" (y-o-y) 5,40 persen, yang sebelumnya 6,83 persen dan bulan sebelumnya legi sebesar 6,54 persen.
Khusus di Banjarmasin yang mandapat julukan kota seribu sungai, pada Juli laju inflasi kumulatif tahun 2014 sebesar 3,13 persen, dan laju inflasi "y-o-y" 5,23 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain ikan bakar, beras, semangka, angkutan laut, udang basah, ikan patin, martabak, ikan nila, tarif listrik dan apel.
Sedangkan yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain angkutan udara, daging ayam ras, jeruk, sawi hijau, cabai rawit, gula pasir, ikan layang/benggol, bayam, mentimun, dan cabai merah.
Di Kota Banjarmasin dari tujuh kelompok pengeluaran, lima di antaranya mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan 2,10 persen, makanan jadi, minuman, rokoh dan tembakau 0,86 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,22 persen, sandang 0,64 persen, kesehatan 0,14 persen.
Sementara dua kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yaitu, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,04 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,16 persen.
Di "kota minyak" Tanjung (236 km utara Banjarmasin) pada Juli 2014 laju inflasi kumulatif tahun 2014 sebesar 4,44 persen atau lebih tinggi dari Kota Banjarmasin pada bulan yang sama.
Begitu juga lanju inflasi y-o-y di Tanjung tersebut mencapai 7,47 persen atau lebih tinggi pula dibandingkan dengan kota Banjarmasin pada bulan yang sama hanya 5,23 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil tertinggi terhadap inflasi di ibu kota kabupaten yang berbatasan dengan Kaltim dan Kalteng itu selama Juli 2014 antara lain beras, sekolah dasar, dan kacang panjang.
Selain itu, baju muslim, taman kanak-kanak, ikan nila, es, rokok kretek, daging ayam kampung, emas perhiasan.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, apel, bawang putih, buncis, ikan gabus, ikan asin belah, mentimun, bawang merah, ikan tongkol/ambu-ambu, dan ikan kembung/gembung.
Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di kota Bengkulu sebesar 2,92 persen dan terendah kota Maumere, NTT 0,13 persen.
Tingkat Inflasi Kalsel Juli 2014 Turun
Senin, 4 Agustus 2014 18:39 WIB
...tingkat inflasi Juli 2014 di Kalsel tersebut gabungan dari inflasi di Kota Banjarmasin (ibu kota provinsi) 0,69 persen dan kota Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong 0,40 persen."