Jenewa (ANTARA) - Komisaris Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Michelle Bachelet pada Rabu mengecam tindakan keras oleh otoritas Belarus terhadap aksi protes damai setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan telak pada pemilu Minggu.
Bachelet mengatakan polisi dilaporkan telah menggunakan kekuatan yang berlebihan, dengan menembakkan peluru karet, menggunakan meriam air serta melemparkan granat kejut.
Baca juga: Indonesia terpilih jadi anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB
"Sejumlah laporan menunjukkan bahwa (lebih) dari sekitar 6.000 orang telah ditahan dalam tiga hari terakhir, termasuk pelintas, serta anak-anak di bawah umur, yang memperlihatkan kecenderungan penangkapan secara masif yang jelas melanggar standar HAM internasional," katanya melalui pernyataan.
"Bahkan yang lebih mengganggu adalah laporan mengenai perlakuan sadis selama dan setelah penangkapan," katanya, menyeru pembebasan semua yang ditangkap secara ilegal dan investigasi pelanggaran hukum.
Sumber: Reuters
Baca juga: Indonesia loloskan Resolusi majelis PBB "Solidaritas Global atasi COVID-19"
Komisaris HAM PBB mengecam tindakan keras di Belarus
Kamis, 13 Agustus 2020 7:52 WIB