"Alangkah bijaknya jika masyarakat atau panitia menggunakan produk kerajinan lokal seperti keranjang berbahan anyaman purun atau membawa kantong plastik dari rumah," ujar Wahid di Amuntai, Rabu.
Wahid mengatakan, kebijakan diambil berdasarkan Surat Edaran Bupati HSU nomor 660/431/DISPERKIM-LH/2020 tentang Himbauan Pelaksanaan Idul Adha Tanpa Kantong Plastik Di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan menindaklanjuti pula Surat Edaran nomor 660/496/Disperkim-LH/2020 tentang Himbauan untuk Mengurangi Penggunaan Kantong Plastik yang Tidak Ramah Lingkungan.
Selain itu, lanjutnya ada pula Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan, maka pada perayaan Idul adha tahun ini penggunaan kantong plastik agar ditiadakan.
Wahid mengatakan, kantong plastik tidak ramah lingkungan merupakan benda dengan bahan yang lama terurainya. Selama ini Pemkab HSU sudah berupaya menghimbau dan mensosialisasikan penggunakan kantong plastik ramah lingkungan atau penggunakan keranjang purun kepada masyarakat.
Namun, faktanya kebiasaan menggunakan kantong plastik masih lekat dalam setiap aktivitas jual beli maupun aktivitas masyarakat lainnya. Masyarakat belum terbiasa membawa sendiri kantong plastik apalagi keranjang, demikian pula para pedagang belum menyediakan kantong plastik ramah lingkungan.
Selain berisi himbauan untuk tidak menggunakan kantong plastik, pada surat edaran juga berisi ajakan untuk menjaga dan mengendalikan kebersihan di tempat penampungan penjualan dan pemotongan hewan qurban serta mengelola sampah dan limbah pasca pelaksanaan kegiatan pemotongan hewan qurban.
Tidak lupa masyarakat dihimbau tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun atau menyediakan hand sanitizer.
Demikian pula Panitia Qurban mengenakan masker atau pelindung wajah (faceshield), membawa peralatan sendiri, menerapkan phisical distancing saat melakukan pemotongan hewan Qurban dan segera memberishkan diri ketika kembali kerumah.
