Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry, menyampaikan mendorong jajaran di bawahnya untuk berinovasi untuk kemajuan daerah, dan sejak menjabat bupati mulai tahun 2013 selalu mengatakan kepada jajarannya, untuk berpikir yang seharusnya bukan berpikir seadanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS juga mewajibkan minimal punya satu inovasi untuk satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga setiap OPD ini, mulai dari dinas, hingga Pemerintah Kelurahan memiliki inovasi.
"Bahkan ini menjadi sebuah penilaian kinerja OPD bagi kami, Insya Allah Pemkab HSS tidak akan berhenti berinovasi," katanya, saat menjawab pertanyaan dari Tim Panelis Kompetesi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020, Rabu (15/7).
Dijelaskan dia, dua inovasi yang dipresentasikan yakni “Program Rumah Sejahtera(PRS)” dan “Si Midun Chatting Ke Faskes”, merupakan inovasi dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan HSS.
Baca juga: HSS raih penghargaan IGA 2019 dari Mendagri RI
PRS dari Dinas Sosial bertujuan dari melepaskan warga dari kemiskinan dengan berbagai kebijakan, tidak hanya sekedar rumahnya yang diperbaiki, namun juga dibenahi kehidupannya.
Sedang yang kedua, Si Midun Chatting Ke Faskes yang merupakan pengembangan dari program awal yang pernah masuk Top 35 KIPP di Tahun 2016, namun untuk kali ini penekanannya adalah menurunkan angka Stunting anak dengan kembali memberdayakan dukun kampung.
"Di mana selain dapat membawa pasien melahirkan ke faskes namun juga mampu mengedukasi masyarakat khususnya ibu-ibu hamil, betapa pentingnya asupan-asupan gizi pada saat mereka hamil dan anaknya lahir. Selama dua tahun berjalan, angka stunting sudah mengalami penurunan yang luar biasa," katanya.
Dampak dan manfaat dari dua inovasi ini sudah dirasakan masyarakat, untuk PRS, para penerima sudah bisa tidur dengan nyenyak, selain rumahnya sudah diperbaiki, taraf kehidupannya pun ditingkatkan.
Sedang, Si Midun Chatting Ke Fakses, selain angkanya tadi mengalami penurunan, bukti nyata yang lain adalah semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke posyandu atau puskesmas.
Baca juga: HSS kembangkan inovasi warung kesejahteraan keluarga miskin
Dalam melaksanakan dua inovasi ini, Bupati HSS mengakui tidak banyak kendala yang dihadapi. PRS karena jumlah rumah yang harus diperbaiki cukup banyak, maka gilirannya diatur berdasarkan skala prioritas,
"Sudah ada empat ribu lebih rumah yang telah diperbaiki, sekarang hanya tinggal 1026 buah rumah lagi yang akan mendapatkan sentuhan melalui program ini," katanya.
Sedangkan, untuk program Si Midun karena sudah ada program yang terdahulu, maka saat ini tinggal pengembangan saja dan tidak menghadapi kendala-kendala yang berarti.