Meulaboh (ANTARA) - Harga perhiasan emas di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, mengalami penurunan antara Rp120 ribu dan Rp200 ribu per mayam (pertiga gram) menyusul penguatan mata uang rupiah.
“Penurunan harga jual perhiasan emas ini mengikuti penguatan mata uang rupiah pada masa normal baru,” kata Rusdi, pedagang emas di Meulaboh, Ahad (7/6).
Ia menyebutkan harga perhiasan emas kadar 99,99 persen (emas murni) sepekan terakhir dijual di kisaran harga Rp2,8 juta/mayam, kini turun di angka Rp2,68 juta/mayam atau turun sekitar Rp120 ribu/mayam.
Harga perhiasan emas kadar 97 persen (emas London) sebelumnya dijual Rp2,75 juta/mayam, kini menjadi Rp2,55 juta/mayam atau turun sekitar Rp200 ribu/mayam.
Baca juga: Harga emas Antam naik jadi Rp913.000 per gram
Sementara itu, harga jual emas kadar 87 persen, kata Rusdi, saat ini dijual seharga Rp2,2 juta/mayam.
“Sebelumnya, harga emas kadar 87 persen ini dijual sekitar Rp2,4 juta/mayam atau turun sekitar Rp200 ribu/mayam,” kata Rusdi menambahkan.
Menurut dia, turunnya harga perhiasan emas tersebut tidak terlepas dari penguatan mata uang rupiah yang sebelumnya di angka Rp15.500 per dollar Amerika Serikat, kini turun menjadi Rp13.800/dollar AS.
Tidak hanya itu, kata Rusdi, kondisi tersebut juga ditambah dengan meningkatknya investasi di dalam negeri setelah kebijakan normal baru untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tanah Air.
Baca juga: Emas jatuh ketika pelonggaran penguncian
Harga perhiasan emas di Meulaboh Aceh turun hingga Rp200 ribu/pertiga gram
Senin, 8 Juni 2020 6:07 WIB