Pembongkaran yang dipimpin Mursidi yang merupakan Juriat Datu Dayan ini turut disaksikan Kapolres HST AKBP Iwan Sonjaya, Kasatpol PP Jaiman, Asisten I Wildon, Kepala Kesbangpol Abdul Gaffar, Camat Labuan Amas Utara Wahyudi, Kasdim 1002 Barabai Banani berlangsung lancar dengan pengawasan ketat dari Jajaran Polres HST.
Kabar pembongkaran ini pun cepat menyebar dari mulut ke mulut sehingga banyak warga sengaja datang baik dengan roda dua ataupun roda empat, jarak jalan dari jalan desa menuju makam yang kurang lebih 2 kilo meter tidak mengurangi antusiasme warga untuk datang sehingga sempat memacetkan arus lalu lintas.
Camat LAU Wahyudi Menjelaskan prosesi pembongkaran dimulai dari jam 09.00 wita hingga jam 12.00 wita dengan kedalaman kurang lebih 1.70 hingga 2 meter namun pembongkaran ini tanpa hasil karena tidak diketemukan kerangka manusia yang selama ini diyakini para juriat ataupun warga merupakan makam Datu Dayan.
“Dari pembongkaran hanya ditemukan potongan kayu ulin sementara kerangka manusia nihil,â€ujarnya.
Walaupun tidak ditemukan kerangka manusia ternyata juriat Datu Dayan tetap membawa potongan kayu ulin, pagar makam, kayu siring, tanah makam dan pohon kemboja untuk kemudian akan dikubur kembali ke tanah juriat Datu Dayan yang berlokasi di desa Tungkup Kecamatan Labuan Amas Utara.
Dengan menggunakan dua buah mobil pick up juriat Datu Dayan yang kala pembongkaran ini menggunakan pakaian putih dan berpita kuning mengangkut hasil galian, pemindahan tanah makam juga tergolong unik walaupun tidak ada kerangkanya, mereka tetap menggunakan keranda mayat yang kemudian dipayungi seolah-olah mengangkat jenazah.
Pemkab HST melalui Kabag Humas M Ramadlan menghimbau warga agar dapat arif untuk menyikapi pembongkaran makam yang selama ini diyakini makam datu ternyata kosong, dan mengharapkan kedepannya agar lokasi yang telah dibongkar tidak lagi dikeramatkan karena makam sosok yang dikeramatkan sudah dipindah ke Tungkup.
“Melalui kejadian ini kita semua hendaknya juga memetik hikmah dan tidak termakan isu-isu yang menyesatkan dan bisa merusak akidah yang akhirnya akan membawa masyarakat kita pada syirik,â€ujarnya.