Martapura (ANTARA) - Petani dari delapan kecamatan sentral produksi padi gogo di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melaksanakan panen di lahan seluas 12 ribu hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Banjar M Fachry di Martapura Senin mengatakan, sangat bersyukur di saat seluruh daerah di Kalsel bahkan nasional mengalami pandemi virus Corona, para petani masih bisa menikmati hasil panen yang melimpah.
Menurut dia, panen padi yang berlangsung sejak pertengahan April ini dan akan berakhir pada Mei 2020.
Panen tersebut, akan dilanjutkan pada Juli, Agustus dan September di 20 kecamatan di kabupaten Banjar, dengan luas sekitar 45 ribu hektare.
Sehingga, bisa dipastikan, stok pangan di Kabupaten Banjar selama 2020 akan aman. Diharapkan kondisi tersebut, bisa menjadi salah satu antisipasi kebutuhan pangan daerah selama pandemi.
Beberapa desa yang panen yaitu, petani di Kecamatan Pengaron seluas 100 hektare dari total 2.000 hektare lahan siap panen di kecamatan tersebut.
Panen yang telah berlangsung sejak seminggu lalu ini, diperkirakan akan berakhir pada Mei mendatang.
Di wilayah tersebut, sebagian besar petani lebih memilih berladang dengan menanam padi gogo varietas buyung yang diyakini sangat cocok untuk daerah dataran tinggi.
Jenis padi tersebut, selain dikenal dengan aromanya yang harum, hasil gabah padi gogo juga mempunyai nilai jual lebih tinggi sebesar Rp8 ribu per kilonya, sedangkan padi varietas lain hanya dikisaran Rp5.500 per kilonya.
Agar lahan tetap produktif, kedepannya para petani dimotivasi untuk menanam sayuran atau palawija pascapanen padi, sehingga kesejahteraan petani dapat benar-benar meningkat.