Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat secara resmi menyatakan tanggap darurat virus corona setelah dua warga setempat dinyatakan positif terkena virus mematikan yang saat ini melanda bangsa Indonesia dengan menutup bandara dan pelabuhan bagi transportasi penumpang..
Status tanggap darurat virus corona tersebut secara resmi diumumkan oleh Wali Kota Sorong Lambert Jitmau usai melakukan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan di daerah tersebut, Minggu.
Baca juga: Maluku tidak tutup akses bandara meski ada COVID19
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau mengatakan bahwa guna melindungi masyarakat dan memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemerintah daerah menutup Bandara Domine Eduard Osok untuk penerbangan komersil atau melayani penumpang ke luar dan masuk daerah tersebut.
Dia mengatakan bahwa pelabuhan laut Kota Sorong juga ditutup untuk pelayanan komersil baik kapal Pelni maupun kapal perintis yang mengangkut penumpang masuk dan ke luar daerah tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Menurut dia, aktivitas penerbangan dan kapal tetap berjalan bagi yang melayani angkutan logistik kebutuhan pokok masyarakat serta peralatan untuk kepentingan medis penanggulangan virus corona.
Baca juga: Penumpang Bandara Syamsudin Noor turun hingga 4,4 persen
"Status tanggap darurat virus corona tersebut berlaku sejak 29 Maret hingga 10 April 2020 dan akan dilakukan evaluasi sesuai suatu dan kondisi daerah," ujarnya.
Dikatakan, stok kebutuhan pokok untuk Kota Sorong aman hingga empat bulan ke depan. Selain itu penerbangan dan kapal untuk mengangkut logistik kebutuhan pokok tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ia menghimbau kepada seluruh warga kota Sorong agar tidak bepergian kemana-mana bahkan ke luar rumah jika tidak ada keperluan penting.
"Masyarakat jangan panik dan tetap waspada serta melakukan langkah-langkah pencegahan dan tidak melakukan aktivitas kumpul-kumpul banyak orang untuk menghindari penyebaran virus corona," tambah dia.