Padang, Sumatera Barat (ANTARA) - Seorang prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti Kopral Dua (Kopda) Hendrianto akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat usai gugur saat menjalankan tugas di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
"Insya Allah akan kita ajukan kenaikan satu pangkat. Dalam kebiasaan kita, TNI atau pemerintah memberikan penghargaan kepada prajurit yang gugur di medan pertempuran dengan kenaikan pangkat satu tingkat," kata Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Rayen Obersyl di Padang, Selasa.
Baca juga: Tiga warga tewas ditembak KKB di Nduga
Kopda Hendrianto gugur setelah diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) ketika menjalankan tugas negara Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya pada Senin kemarin sekitar pukul 14.00 WIT. Selain Kopda Hendrianto, satu personel TNI lainnya, yakni Prajurit Satu (Pratu) Frangky Gulo juga terkena tembakan di bagian perut, dan saat ini masih menjalani perawatan intensif.
"Pratu Frangky Gulo ini menggunakan rompi antipeluru. Namun, proyektil tersebut pecah dan mengenai perut sebelah kanan," kata dia.
Brigjen Rayen mengatakan Kopda Hendrianto gugur sesaat turun dari kendaraan untuk melakukan pengecekan pos tempat personel bertugas. Luka tembak yang menyasar bagian kepala prajurit itu mengakibatkan kehilangan banyak darah sehingga tidak bisa diselamatkan.
Baca juga: 11 orang warga dievakuasi dari Kiwirok ke Oksibil di Pegunungan Bintang
Rencananya, jenazah prajurit tersebut diberangkatkan dari Tanah Papua pukul 12.45 WIT, dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau Sumatera Barat sekitar pukul 19.00 WIB. Selanjutnya, jenazah Kopda Hendrianto terlebih dahulu disemayamkan di Korem 032/Wirabraja.
Danrem 032/Wirabraja mengatakan para prajurit dari Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti telah bertugas sejak 24 Maret 2023. Beberapa tahun sebelumnya penduduk di Kabupaten Maybrat diketahui hampir kosong, karena warga setempat memilih eksodus imbas ulah KKB.
Namun, sejak kedatangan prajurit TNI sekitar 70 persen masyarakat yang tadinya eksodus telah kembali ke Kabupaten Maybrat. Personel TNI memiliki tugas utama menjaga keamanan dan keselamatan para warga sipil di Kabupaten Maybrat, kata dia.