"Memang mental bertanding Desi Welmince Robaha dan Pinon Robaha masih kurang, namun beruntung fisik mereka sudah kita latih dan berhasil meraih dua medali emas," kata pelatih cabang olahraga dayung nomor stand up paddle Papua Barat, Yan Agus Rumbewas di Aceh, Senin.
Sebelum bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara, kedua atlet peraih medali emas di nomor stand up paddle 1.000 meter technical putra dan putri tersebut, tidak pernah mengikuti kompetisi resmi di Papua Barat.
Agus Rumbewas sempat khawatir hal tersebut berdampak pada mental kedua atletnya saat bertanding di PON 2024. Untuk mengasah kepercayaan diri anak asuhnya, Agus mengikutsertakan Desi Welmince Robaha dan Pinon Robaha pada kompetensi resmi di luar Papua Barat sebelum bertanding di ajang olahraga empat tahunan itu.
"Menjelang PON ini kami hanya ikut sekitar tiga kompetisi untuk mengasah mental sekaligus menambah jam terbang atlet," kata dia.
Baca juga: Papua Barat kawinkan emas dayung stand up paddle PON
Selama enam bulan berlatih sebelum pelaksanaan PON, kedua atlet dayung Bumi Cenderawasih tersebut juga terkendala minimnya sarana dan prasarana yang digunakan. Bahkan, keduanya harus bergantian menggunakan satu kayak.
"Awalnya kita tidak memiliki kayak dan barulah pada babak kualifikasi PON kemarin kami mendapatkan satu kayak," kata dia.
Bahkan, kayak yang digunakan Desi Welmince Robaha untuk bertanding di PON XXI merupakan bantuan salah satu sponsor dari DKI Jakarta. Pihaknya bersyukur bantuan tersebut berhasil mengantarkan atletnya menyabet dua medali emas sekaligus.
Tambahan informasi, pada final stand up paddle 1.000 meter technical Desi Welmince Robaha berhasil finis pertama dengan catatan waktu waktu 7 menit 26,040 detik. Sementara, Pinon Robaha mencatatkan waktu 6 menit 15 detik. Dengan perolehan medali tersebut, Papua Barat kini mengoleksi tiga medali emas serta satu medali perunggu pada cabang olahraga dayung PON XXI.
Baca juga: Pedayung putri Tanah Papua kuasai panggung final dayung PON XXI
Baca juga: Pinon Robaha ungkap strategi khusus usai kalahkan pedayung Jakarta
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Irwan Suhirwandi