Martapura (ANTARA) - Bupati Banjar Khalilurrahman mengawali pembongkaran jamban apung di pinggiran Sungai Martapura tahun 2020 dengan terjun langsung membongkar sejumlah jamban yang masih berdiri di tepi sungai.
Kick Off pembongkaran jamban apung kembali dilakukan bupati, Rabu yang dilanjutkan membongkar sebanyak 302 buah jamban pada 22 Desa dari 5 kecamatan yang wilayahnya masih terdapat jamban apung.
"Mengawali pembongkaran jamban apung tahun 2020 ini, kami lakukan pembongkaran simbolis jamban apung di Desa Tambak Baru Kecamatan Martapura Timur," ujar bupati usai pembongkaran toilet tepi sungai itu.
Disebutkan, lima kecamatan yang masih terdapat jamban apung yakni Kecamatan Sungai Tabuk, Martapura Barat, Martapura Timur, Martapura dan Kecamatan Astambul sehingga jambannya akan dihapuskan.
Ditekankan bupati, pembongkaran jamban apung merupakan program yang menjadi visi dan misinya dalam memimpin Kabupaten Banjar yang sudah dilakukan sejak 2016 dengan target 1.000 jamban apung.
Menurut dia, selama pelaksanaan program cukup banyak kendala seperti kebiasaan atau perilaku masyarakat, kurangnya kesadaran, ekonomi lemah, lahan terbatas, konstruksi septik tank di tanah rawa dan berair, serta dana.
"Namun, berkat kerja keras dan kebersamaan jajaran Pemkab Banjar dan masyarakat serta dukungan dari pemangku kepentingan, kendala itu teratasi sehingga upaya meningkatkan layanan sanitasi tercapai," ucapnya.
Sekretaris Daerah Banjar M Hilman mengatakan, total jamban apung yang sudah dibongkar tahun 2019 sebanyak 913 buah sehingga masih tersisa 87 dari target 1000 jamban apung yang akan dibongkar.
Namun tahun 2020 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) direncanakan penghapusan sebanyak 278 unit jamban terapung dan membangun sanitasi 180 unit.
"Harapan kami, akhir tahun 2020 atau awal Januari 2021, sebanyak 1.341 unit jamban apung bisa dihapuskan dilanjutkan pembangunan sanitasi anti septictank individu yang memenuhi standar," katanya.
Bupati awali pembongkaran jamban apung 2020
Rabu, 5 Februari 2020 20:58 WIB
berkat kerja keras dan kebersamaan jajaran Pemkab Banjar dan masyarakat serta dukungan dari pemangku kepentingan, kendala itu teratasi sehingga upaya meningkatkan layanan sanitasi tercapai