Paringin (ANTARA) - Sebanyak dua mahasiswa asal Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, yang menimba ilmu di perguruan tinggi di China, akhirnya kembali ke kampung halaman di Bumi Sanggam, julukan kabupaten setempat.
Keduanya diketahui kembali ke Indonesia dan ke kampung halaman, selain karena libur kuliah saat musim dingin di China, juga karena adanya informasi bahaya dari virus corona yang menyebar di Provinsi Wuhan, China hingga saat ini.
Keduanya yakni M Arif Fadillah dan Fitriani yang merupakan mahasiswa pada perguruan tinggi yang ada di Provinsi Jiangsu. Meski berbeda provinsi dari Wuhan, namun kekhawatiran juga terjadi pada para warga dan mahasiswa Indonesia di Jiangsu.
Fitriani mengatakan, sebelumnya tidak ada rencana untuk pulang kampung saat libur perkuliahan pada masa musim dingin, akan tetapi informasi terkait akan bahaya virus corona akhirnya ia memutuskan untuk pulang.
"Sebelumnya tidak ada rencana untuk pulang, namun karena khawatir bahaya virus corona, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan ke kampung halaman," tuturnya.
Di Jiangsu lanjut Fitriani, pihak kampus selalu menekankan agar menggunakan masker, kacamata dan sarung tangan apabila melakukan aktifitas diluar, serta selalu menajga kebersihan.
"Saat mau pulang pada 28 Januari kemaren, kami harus melewati pemeriksaan suhu tubuh ketika memasuki bandara. Kemudian perjalanan berlanjut pada tanggal 29 Januari, hingga sampai di Indonesia, lalu dilakukan pemeriksaan kembali, hingga di Kabupaten Balangan," ungkapnya.
Akhirnya Fitriani bersama lima rekannya asal Provinsi Kalimantan Selatan, yang berkuliah di Negeri Berjuluk Tirai Bambu, China, pulang ke Indonesia dengan selamat dan pemeriksaan yang cukup ketat, hingga kekhawatiran orangtua beserta keluargapun ujarnya berkurang, pungkasnya.
Dua mahasiswa asal Balangan kembali dari China dengan selamat
Selasa, 4 Februari 2020 0:40 WIB
Saat mau pulang pada 28 Januari kemaren, kami harus melewati pemeriksaan suhu tubuh ketika memasuki bandara. Kemudian perjalanan berlanjut pada tanggal 29 Januari, hingga sampai di Indonesia, lalu dilakukan pemeriksaan kembali, hingga di Kabupaten Ba