Bali (ANTARA) - Kalimantan Selatan yang memiliki luasan lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 424 ribu hektare terus berkomitmen mendukung perkembangan industri sawit berkelanjutan melalui sokongan 50 anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
"Kita upayakan terus agar ada peningkatan produksi dari perkebunan sawit yang tersebar di delapan kabupaten," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi kepada Antara ketika menghadiri konferensi minyak sawit "15th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019 and 2020 Price Outlook" di Nusa Dua, Bali Nusa, Kamis.
Menurut dia, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memiliki komitmen membantu segala legalitas administrasi yang dibutuhkan pengusaha maupun kelompok petani agar bisa meningkatkan produksi sawitnya.
"Kelapa sawit jadi penyumbang untuk pembangunan terbesar nomor dua setelah sektor pertambangan di Kalimantan Selatan, jadi tidak alasan bagi pemerintah daerah tak mendukung. Justru terus kita perkuat bersama," katanya.
Bahkan kata dia, kehadirannya di konferensi minyak sawit terbesar di dunia itu jadi bukti nyata dukungan Pemprov Kalsel atas industri kelapa sawit yang merupakan sumber daya alam terbarukan tersebut.
"Tentu banyak perspektif dan ilmu-ilmu terbaru dari para ahli di bidang kelapa sawit dunia yang hadir bisa diaplikasikan nanti di Kalsel," katanya.
Industri sawit berkelanjutan sendiri diartikan menguntungkan secara bisnis, menghasilkan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat dan menyumbang pada pelestarian lingkungan.
Sementara Ketua GAPKI Kalimantan Selatan Eddy Sapta Binti mengatakan, lahan sawit kini ada di delapan kabupaten yang terus berupaya meningkatkan produktivitasnya.
"Dari total 424 ribu hektare lahan yang termasuk milik petani, ada 250 ribu hektare dikelola perusahaan anggota GAPKI. Terbesar ada di Kabupaten Kotabaru, kemudian Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Utara dan Tabalong,"katanya.
Di gelaran IPOC yang dibuka oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin tahun ini, perwakilan dari GAPKI Kalsel juga turut mendirikan booth atau stand "Borneo Palm Oil Forum". Hal itu sebagai promosi bahwa akan berlangsungnya ajang pertemuan seluruh stakeholder dari industri kelapa sawit di tanah Kalimantan.
"Pada 4 April 2020 mendatang, Banjarmasin Kalimantan Selatan akan menjadi tuan rumah Borneo Palm Oil Forum. Sehingga kami mengundang insan sawit untuk bisa hadir di Bumi Lambung Mangkurat tahun depan," timpal Totok Dewanto selaku ketua panitia Borneo Palm Oil Forum 2020.
50 anggota GAPKI Kalsel dukung industri sawit berkelanjutan
Kamis, 31 Oktober 2019 20:28 WIB
Kita upayakan terus agar ada peningkatan produksi dari perkebunan sawit yang tersebar di delapan kabupaten