Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Prof Dr HM Norsanie Darlan MS, PH, peneliti dari Universitas Palangka Raya (Unpar), Kalimantan Tengah, berpendapat bahwa pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah (PLS) sangat menunjang keberhasilan pelaksanaan program pendidikan.
"Oleh sebab itu, pemerintah, khususnya pemerintah daerah agar jangan memandang sebelah mata terhadap keberadaan PLS, kalau memang menginginkan pelaksanaan program pendidikan betul-betul sukses dan tuntas," ujarnya kepada Antara Kalimatan Selatan di Banjarmasin, Minggu.
Guru Besar dari perguruan tinggi negeri tertua di "Bumi Isen Mulang" Kalteng itu mencontohkan, penanganan warga masyarakat yang tuna atau buta aksara pada umumnya lebih banyak melalui pendidikan nonformal.
"Apalagi yang tuna atau buta aksara itu, bukan berada pada usia sekolah atau sudah beranjak dewasa, dan bahkan sudah tergolong tua, mereka tersebut tak mungkin lagi masuk lembaga pendidikan formal," lanjutnya.
Karenanya, anak Desa Anjir Serapat, Kapuas Kalteng yang berkarir dari pengawai rendahan (pesuruh) hingga menjadi profesor itu, menyarankan, agar pemerintah daerah memberikan keseimbangan perhatian terhadap lembaga pendidikan nonformal.
Sebagai contoh dalam penyediaan tenaga tutor serta insentif, yang pada umumnya lebih banyak bersifat sukarela dari pada imbalan materi yang mereka terima, ungkap mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.
"Kegiatan tutor dan pendidikan nonformal tersebut, umumnya pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang selama ini lebih banyak bersifat swadaya penduduk setempat," ungkapnya.
"Kalau cuma mengharap swadaya masyarakat, tanpa perhatian atau bantuan pemerintah, maka dikhawatirkan hasil atau `out put` dari pendidikan nonformal tersebut kurang maksimal," lanjutnya.
Pendapat dosen pascasarjana bidang PLS dari Universitas Palangka Raya itu, berdasarkan hasil observasinya pada beberapa PKBM di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, beberapa waktu lalu.
"Mungkin keadaan lembaga pendidikan nonformal di daerah lain, tidak jauh berbeda dengan di `Bumi Habaring Hurung` (kebersamaan) Kotim, yang juga memerlukan perhatian pemerintah daerah setempat," demikian Norsanie Darlan.
PLS Tunjang Keberhasilan Pendidikan
Minggu, 25 Agustus 2013 7:34 WIB