Banjarmasin (ANTARA) - Musyawarah Wilayah Assosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan mendungkung pembangunan ibukota negara yang baru di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Karena, kata Plt Ketua Umum ALFI Kalsel Saut Natan Samosir pada pembukaan Muswil ALFI Kalsel di Hotel HBI Banjarmasin, Jumat, pelabuhan Bandarmasih, Banjarmasin merupakan pintu gerbang datangnya logistik tidak hanya di wilayah Kalsel tapi jua ke wilayah provinsi tetangga Kaltim yang akan dibangun ibukota negara yang baru.
Dari itu, ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin ini, ALFI Kalsel berharap infrastruktur di pelabuhan laut khususnya dapat dibenahi pemerintah provinsi maupun pusat, sehingga alur masuk barang dapat berjalan lancar.
Baca juga: Transportasi faktor utama bebani biaya logistik nasional
"Infrastruktur baik ini penting untuk menunjang kelancaran logistik masuk di daerah ini, karena pelabuhan laut di Banjarmasin tidak hanya untuk provinsi ini, tapi juga provinsi Kalteng dan Kaltim," ujarnya.
Menurut dia, ALFI Kalsel yang kini memiliki anggota sebanyak 160 perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman logistik sudah berperan besar bagi pergerakan ekonomi daerah ini.
Sehingga, kata Saut, perhatian atas sektor ini harus besar diberikan pemerintah pula.
"Kita berharap pemerintah juga memberikan kemudahan bagi usaha kita ini, khususnya pada birokrasi yang tidak berbelit," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum ALFI pusat Yukki Nugrahawan Hanafi mengungkapkan, dengan sudah disusunnya kabinet baru pemerintah Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin ini, moga kebijakan ekonomi akan terus meningkat.
"Harapan kita ekonomi kedepannya akan lebih baik, di mana sektor yang organisasi kita geluti ini juga akan lebih meningkat eksistensinya," ujar dia.
Apalagi, kata dia, salah satu fokus pemerintah pusat ini membangun ibukota negara yang baru di daerah Kalimantan ini akan tidak mudah dan panjang, tentunya akan membawa kemajuan tersendiri bagi dunia usaha ekspedisi di daerah ini.
Baca juga: Bandara Dekai jadi penopang distribusi logistik Papua
Di mana Kalsel, tutur dia, secara geografis memang menjadi daerah penghubung antarprovinsi di pulau Borneo ini.
Untuk ALFI sendiri yang sudah berusia 30 tahun ini, ungkap dia, di mana ada di 34 provinsi dan memiliki sekitar 3.413 anggota.
"ALFI ini bukan ormas, tidak pula bergerak di politik, walaupun ada anggotanya yang jadi anggota legislatif misalnya, tapi lembaga ini murni asosiasi pengusaha," tuturnya.
Dia berharap, kekompakan selalu terjaga di semua anggota, di mana ada masalah harus dipecahkan bersama.
"Kita harap, ALFI Kalsel bisa selalu maju dan eksis terus demi ekonomi bangsa," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Muswil ALFI Kalsel H Tularno mengatakan, dalam Muswil ini juga akan dilakukan pemilihan pengurus baru masa bakti 2019-2024.
Menurut dia, ada sebanyak 160 anggota, namun yang berhak memiliki suara itu hanya 98 perwakilan untuk menentukan Ketua Umum ALFI Kalsel selanjutnya.
"Memang ada beberapa kandidat, termasuk saya juga didorong maju, tapi kita liat nanti, sebab kita mengupayakan terjadi musyawarah mufakat dalam pemilihan ini," pungkasnya.
Baca juga: Saudi bakal buka zona logistik di Jeddah untuk penanam modal swasta