Banjarmasin (ANTARA) - Bos Perusahaan Ekspedisi Lintas Jawa Saut Natan Samosir didaulat menjadi Ketua Assosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Kalimantan Selatan untuk periode 2019--2024.
Sebelum menjadi ketua defenitif, Saut Natan Samosir menjabat Plt Ketua ALFI Kalsel sejak Juli 2019 karena ketua sebelumnya wafat, hingga dia dipercaya meneruskan memimpin pada Musyawarah Wilayah (Muswil) ALFI Kalsel yang dihelat Jumat (25/10).
Saat ditemui di kantornya di Jalan Yos Sudarso, Banjarmasin Barat, Senin, Saut Natan Samosir yang kini menjabat anggota DPRD Kota Banjarmasin periode 2019--2024 tersebut menyatakan langkah awal menjalankan roda kepemimpinan ALFI Kalsel dengan pembenahan struktur organisasi dan keuangannya.
"Yang terpenting lagi bagaimana peran ALFI ini berkoordinasi dengan pemerintah dan bersinergi dalam hal pembangunan infrastruktur dari pelabuhan Banjarmasin hingga ke Kalimantan Timur (Kaltim)," ujarnya.
Karena, ungkap dia, pelabuhan Banjarmasin, Kalsel ini merupakan penopang bagi distribusi logistik wilayah Kalimantan umumnya, hingga ke wilayah rencana pembangunan ibukota negara yang baru di Kaltim.
"Sehingga kita harap pemerintah provinsi dapat membenahi jalan utama dari pelabuhan hingga ke Kaltim," ucap Saut Natan Samosir yang juga sebagai Ketua Pertina Kota Banjarmasi.
Dia pun berjanji, dalam kepemimpinannya di ALFI ini akan banyak menggelar pelatihan dan seminar untuk para anggota agar semuanya dapat mengikuti perkembangan di era serba teknologi ini.
"Sekarang inikan serba sistem digital ya, untuk mendaftarkan perusahaan sudah sistem on-line, jadi semua harus menguasai, jangan sampai tertinggal kita," papar Saut Natan Samosir.
Politisi PDIP yang juga mengetuai Restorasi Lahan Gambut Kalsel ini juga menyatakan pentingnya ALFI Kalsel menjalin komunikasi yang intensif dengan PT Pelindo, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP), Pemkot dan Pemprov.
"Karena unsur usaha kita kan ada berkaitan dengan keempat instansi ini, jadi harus selalu bersinergi," ucapnya.
Dia menyatakan, sektor usaha ekspedisi saat ini memang mengalami penurunan signifikan, bahkan mencapai 50 persen, hingga harus dicari terobosan untuk meningkatkannya, agar semua perusahaan yang tergabung di ALFI Kalsel ini sekitar 160 perusahaan dapat terus eksis.
"Kita berharap dengan kepemimpinan yang baru di negara kita ini dengan seteuktur kabinetnya, moga sektor usaha ini kembali cerah," pungkasnya.