Oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melakukan pendaratan darurat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin karena mengalami gangguan pada sistem hidrolik roda bagian depan, Jumat siang.
Kepala Seksi Pelayanan Pelanggan PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Anwar Budi Santoso, di Banjarbaru, Jumat, mengatakan bahwa pendaratan darurat berlangsung mulus tanpa hambatan dan seluruh penumpang selamat.
"Pendaratan dilakukan secara darurat karena adanya masalah pada sistem hidrolik roda depan pesawat, tetapi pendaratannya lancar dan seluruh penumpang selamat," katanya menegaskan.
Ia mengatakan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan GA 532 yang dipiloti Indra Gunawan dijadwalkan mendarat di landasan pacu pukul 14.25 Wita. Namun, beberapa menit sebelum pendaratan, pilot melaporkan adanya gangguan roda depan (nose wheel) sehingga tidak bisa difungsikan normal untuk pendaratan.
Laporan pilot langsung disikapi mekanik darat yang memandu agar pilot melakukan pendaratan dengan sistem manual. Namun, sebelumnya, mencoba mengelilingi kawasan bandara untuk mencoba memfungsikan hidrolik roda.
"Pesawat sempat berputar tiga kali atau sekitar 20 menit mengelilingi kawasan bandara untuk memastikan fungsi hidrolik roda depan. Akan tetapi, karena tetap tidak berfungsi, pendaratan pesawat dipandu mekanik darat dan pesawat mendarat pada pukul 14.59 Wita," jelasnya.
Dikatakan bahwa pendaratan diputuskan darurat dan status dinyatakan siaga 2 yang disikapi otoritas bandara dengan menurunkan mobil pemadam kebakaran khusus bandara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pascapendaratan.
"Status dinyatakan siaga 2 dan ada tiga unit pemadam kebakaran yang diturunkan. Namun, karena pendaratan berlangsung mulus, tidak sempat dilakukan operasi keselamatan penerbangan," katanya.
Menurut dia, penumpang pesawat yang jumlahnya 150 orang sempat waswas setelah menerima informasi dari pilot terkait dengan gangguan itu. Akan tetapi, situasi dalam pesawat cukup tenang dan terkendali, baik sebelum maupun sesudah pesawat mendarat.
"Laporan yang saya terima, para penumpang sempat was-was dan "sport" jantung saat mendengar pemberitahuan pilot. Namun, suasana tetap tenang dan semuanya selamat hingga pendaratan berakhir," kata dia.
Anwar membantah informasi yang menyebutkan adanya percikan api saat pesawat melakukan pendaratan karena dirinya melihat dengan mata kepala sendiri pendaratan pesawat tersebut.
"Saya melihat sendiri pendaratan pesawat itu. Semuanya berlangsung lancar dan tidak ada percikan api di ekor pesawat sehingga informasi itu tidak benar," tegas pegawai senior tersebut.
Sementara itu, setelah pendaratan lancar di runway 10 sebelah barat bandara dan terhenti di tengah jalur runway, kondisi dinyatakan aman, kemudian pesawat yang tidak bisa balik arah terpaksa di dorong mobil khusus menuju apron (tempat parkir pesawat udara).
Garuda Mendarat Darurat
Jumat, 16 Agustus 2013 17:02 WIB