Jakarta (ANTARA) - Abdul Rohim (37) nyawanya tak bisa diselamatkan ketika akan ditangani tim medis Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat akibat ditusuk keponakannya sendiri, MA (23), lantaran tak terima ditegur.
Kepala Kepolisian Sektor Palmerah Jakarta Barat Komisaris Polisi Ade Rosa membenarkan motifnya karena pelaku kesal terhadap korban dan spontan menusuknya.
"Secara spontan pelaku mengambil pedang samurai yang ada di kamar, kemudian ditusukan ke rusuk atas sebelah kiri sebanyak dua kali dan membacok badan korban juga sehingga korban tersungkur di lantai," ujar Ade di Jakarta, Minggu.
Ade mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Kemanggisan Pulo I nomor 35 RTb14/08 Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat malam (27/9).
Ade menuturkan, korban dalam posisi sedang tidur dan pelaku datang setelah kerja sebagai supir ekspedisi, datang untuk bermain gim.
Namun, tiba-tiba Abdul bangun dan marah-marah kepada pelaku, dan terjadilah cekcot mulut. Korban menunggu dan memegang kepala pelaku kemudian menusuknya dengan samurai.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Palmerah AKP Ali mengatakan, saat anggota Polsek Palmerah sedang melakukan observasi wilayah, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan mengamankan pelaku serta barang bukti.
Korban dibawa ke RS Pelni dalam keadaan kritis. Sesampainya di IGD di RS Pelni, korban dinyatakan sudah meninggal di perjalanan.
"Pelaku dan barang bukti berupa satu buah pedang samurai dibawa ke Polsek Palmerah guna penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.
Tidak terima ditegur keponakan tusuk paman hingga tewas
Minggu, 29 September 2019 19:46 WIB
Secara spontan pelaku mengambil pedang samurai yang ada di kamar, kemudian ditusukan ke rusuk atas sebelah kiri sebanyak dua kali dan membacok badan korban juga sehingga korban tersungkur di lantai,