Banjarbaru (ANTARA) - Tim Kesehatan Gabungan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan patroli mobil oksigen di daerah terdampak kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di wilayah itu.
"Ada lima unit mobil oksigen yang setiap hari kami operasikan. Ada yang berpatroli secara 'mobile' dan ada yang 'standby' di Posko Karhutla," kata petugas mobil oksigen, Ziarahman, saat ditemui di kawasan Guntung Damar Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan dalam mobil oksigen disiapkan tabung oksigen untuk memberikan bantuan pernapasan yang nyaman dan segar bagi petugas penangggulangan karhutla dan masyarakat yang membutuhkan.
"Kami juga bagikan masker dan tim medis siap untuk melayani pemeriksaan kesehatan seperti keluhan terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ataupun luka bakar dan luka-luka ringan lainnya yang terkait karhutla dan kabut asap," kata dia.
Selain mobil yang berpatroli, ungkap Ziarahman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel HM Muslim juga menginstruksikan dibukanya rumah oksigen di sejumlah tempat.
Rumah oksigen itu, di antaranya di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Jalan Belitung Darat Banjarmasin, Balai Pelatihan Kesehatan Jalan H. Mistar Tjokrokusumo, Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Jalan Ahmad Yani Km 21,5 Banjarbaru, serta Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan Jalan Kasturi 1 Gang 10, Kelurahan Syamsudin Noor Banjarbaru.
"Jadi silakan masyarakat datang ke rumah oksigen yang buka setiap hari melayani sesak napas terdampak kabut asap, namun diutamakan bayi, balita, anak sekolah, ibu hamil dan lansia," tutur Ziarahman.
Dibukanya rumah oksigen dan patroli kesehatan di Banjarbaru seiring dengan parahnya kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan.
Bahkan, kota yang menjadi lokasi Bandara Syamsudin Noor tersebut, sudah dinaikkan statusnya menjadi Tanggap Darurat Karhutla dari sebelumnya Siaga Darurat Karhutla.