Sebagian wilayah di Tanah Bumbu diguyur hujan lebat

Batulicin (ANTARA) - Sebagian wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Senin siang diguyur hujan lebat sehingga mampu mengurangi suhu panas dan kasus Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) selama musim kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Eriyanto Rais, di Batulicin, Senin mengatakan, hujan mengguyur wilayah kecamatan Kusan Hilir, Simpang Empat, Batulicin dan Kecamatan Satui berlangsung selama 30 menit.

"Alhamdullillah terjadi turun hujan, meskipun tidak berlangsung lama hujan tersebut mampu mengurangi kasus karhutla di beberapa wilayah yang rawan terhadap kebakaran," katanya.

Baca juga: Ribuan Masyarakat Tapin Laksanakan Sholat Minta Hujan

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel, selama beberapa hari terahir Tanah Bumbu akan diguyur hujan dengan intensitas rendah, meskipun hal tersebut tidak terjadi secara merata disetiap kecamatan.

Menurutnya, hujan yang terjadi di Tanah Bumbu disebebkan oleh taburan garam untuk hujan buatan yang sebelumnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel beberapa minggu lalu. Dan bisa juga karena do'a para masyarakat saat melaksanakan solat istisqo di Lapangan Kantor Bupati.

"Hujan yang turun bersifat sporadis berlangsung sesaat sehingga tidak bisa disebut sudah memasuki musim hujan," ujarnya.

Baca juga: Pemkab gelar shalat minta hujan

Menurut Rais, selama masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan biasanya ditandai awan rendah yang berubah menjadi hujan dan diprediksi musim hujan awal November.

Masuknya musim hujan ditandai curah hujan yang mencapai di atas 50 milimeter sehingga jika curah hujannya masih dibawah angka itu maka belum masuk musim hujan.

Namun adanya hujan yang terjadi di beberapa kecamatan yang ada di "Bumi Bersujud" mampu meurunkan angka kasus karhutla.

"Sejak Februari hingga 17 September 2019, sekitar 137 kejadian dan kurang lebih 487,45 hektare lebih karhutla yang berhasil kita padamkan," pungkasnya.

Baca juga: Asap lahan gambut abadi hingga musim hujan