"Generasi muda saat ini berada di era teknologi informasi dan harus tetap dikenalkan tradisi dan adat istiadat yang penuh nilai budaya sehingga mereka mampu berperan melestarikan," ucap Nurliani di Banjarbaru, Kamis.
Baca juga: Kalsel: 276 orang ikuti tradisi "Baayun Maulud"
Nurliani menyampaikan itu saat kegiatan tradisi Baayun Maulud yang diikuti 276 peserta di Halaman Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Baca juga: Kalsel: 276 orang ikuti tradisi "Baayun Maulud"
Nurliani menyampaikan itu saat kegiatan tradisi Baayun Maulud yang diikuti 276 peserta di Halaman Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Menurut Nurliani, Baayun Maulud merupakan tradisi unik dan religius masyarakat di Kalsel memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dan sudah seharusnya lebih dikenalkan kepada generasi muda.
Kegiatan juga dihadiri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang meminta adat dan tradisi masyarakat Baayun Maulud harus dilestarikan sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
"Kita semua harus bergembira saat menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya melalui tradisi Baayun Maulud yang setiap tahun dilaksanakan Museum Lambung Mangkurat," kata Sahbirin.
Baca juga: Nenek 62 Th Ikut "Baayun Maulud"
Baca juga: Nenek 62 Th Ikut "Baayun Maulud"
Dikatakan Sahbirin, umat Muslim meyakini Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir yang akan memberikan syafaat pada akhirat kelak sehingga bulan kelahiran Rasulullah itu harus disambut dengan kebahagiaan.
Diketahui, tradisi Baayun Maulud merupakan salah satu bentuk rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW sehingga bulan kelahirannya diisi dengan kegiatan yang penuh nuansa religius dan Islami.
Bentuk kegiatannya mengayun bayi atau anak sambil membaca syair maulid yang dilaksanakan setiap bulan Rabiul Awal bertepatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus menjadi tradisi masyarakat Banjar di Kalsel.
Baca juga: Ratusan Peserta "Baayun Maulud"