Paringin (ANTARA) - Peringatan Hari Kemerdekaan ke 74 Republik Indonesia menjadi hari membahagiakan bagi Yunani alias Iyun yang merupakan warga dengan kebutuhan khusus dan Pahruraji alias Ipah sang adik warga Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Bagaimana tidak, dua kakak beradik yang selama ini hidup digubuk yang reot dan bocor dengan perlengkapan seadanya, kini bisa tidur nyenyak dan nyaman, setelah tim Sahabat Balangan Centre (SBC) dan masyarakat sekitar selesai membangun rumahnya.
Hari itu, setelah sekian lama menempati gubuk reotnya, Yunani alias Iyun dan keluarga, bisa merasakan meriahnya hari kemerdekaan, setelah dia menerima kunci rumah baru dari tim SBC.
Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74, Sabtu 17 Agustus 2019, mereka akhirnya mendiami rumah layak huni desain SBC yang didukung oleh Bank Kalsel Cabang Paringin serta para donatur.
Bahkan kini mereka dapat tidur di kasur yang empuk sekaligus tidak lagi khawatir atap bocor serta lantai ambruk di rumah barunya.
Kepala Desa Buntu,Hilmadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Sahabat Balangan Centre (SBC) sangat tepat serta memiliki banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pihaknya bahkan berjanji akan turut andil dengan Sahabat Balangan Centre (SBC) setiap ada kegiatan sosial di sekitar wilayahnya.
"Kami bersama para warga dan pemuda Desa Buntu, akan berupaya ambil bagian serta turut andil dalam kegiatan apabila Sahabat Balangan Centre (SBC) memerlukan tenaga kami, khususnya di Wilayah Desa Buntu dan sekitar Kecamatan Juai," ungkapnya.
Anggota DPRD Balangan, Srie Huriyati, yang selalu turut andil dalam kegiatan Sahabat Balangan Centre (SBC) berharap, kegiatan tersebut, mampu menumbuhkan peran serta warga masyarakat dalam bergotong royong membantu sesama.
"Dengan gotong royong, tentunya banyak hal bisa dikerjakan ke arah yang lebih baik, bahkan isu sosial di masyarakat mampu untuk diatasi. Kegiatan tersebut, juga sebagai upaya untuk merawat budaya gotong royong yang merupakan budaya asli masyarakat Bumi Sanggam," tuturnya.
Srie pun mengutip pepatah lama, melalui budaya gotong royong, sama artinya dengan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, ringan sama di jinjing dan berat sama dipikul.
"Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu tidak ada istilah kasta pejabat, orang kaya dan orang miskin, yang menimbulkan kesenjangan sosial. Semua bergotong royong untuk membantu sesama, menghilangkan segala ego dan mementingkan silaturahmi serta budaya saling tolong menolong," imbuhnya.
Menurut dia, puncak dari keberhasilan hidup adalah, disaat kita mampu mengabdikan diri serta memberi manfaat baik berupa tenaga, pikiran, harta, bagi masyarakat banyak.
Selain SBC pembangungan rumah Iyun juga dibantu oleh kerukunan warga, beserta aparatur Pemerintahan Desa Buntu, Kecamatan Juai, dibantu personil TNI Koramil 1001-02 Paringin yang juga tak pernah absen bersama Sahabat Balangan Centre (SBC).
Baca juga: DPRD pertanyakan turunnya bagi hasil dari Bank Kalsel
Baca juga: Bank Kalsel teken MoU dengan perajin eceng gondok
Baca juga: Bank Kalsel perkuat mesin bisnis
Kala Yunani mendapatkan hadiah rumah di hari Kemerdekaan
Senin, 26 Agustus 2019 10:43 WIB
Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu tidak ada istilah kasta pejabat, orang kaya dan orang miskin, yang menimbulkan kesenjangan sosial. Semua bergotong royong untuk membantu sesama,