Paringin (ANTARA) - Sahabat Balangan Centre (SBC) yang merupakan organisasi sosial kemanusiaan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, tetap menjalankan rutinitas menyalurkan sembako bulanan bagi warga kaum dhuafa, yatim piatu dan golongan warga yang benar-benar membutuhkan.
Disampaikan Ketua SBC Dewi Purwanti, bahwa sembako bulanan yang rutin dilaksanakan dan dibagikan oleh tim SBC ini, telah berjalan sejak tahun 2018 silam hingga saat ini.
"Namun ditengah Pandemi Global COVID-19 ada ke khawatiran untuk melaksanakan kegiatan tersebut, akan tetapi sesuai rapat anggota SBC via group Whats App, seluruh anggota sepakat untuk tetap menyalurkan sembako bulanan bagi kaum membutuhkan dan benar-benar patut untuk dibantu," tuturnya.
Setiap bulannya lanjut Dewi, senilai kurang lebih Rp10.000.000 disalurkan dalam bentuk sembako lengkap bagi kaum yang benar-benar patut dibantu tersebut.
"Sembako bulanan SBC hasil kerjasama dengan Yayasan Insan Mulia PAMA-Tabalong, Bank Kalsel Cabang Paringin, Donasi melalui Group Facebook Habar Balangan, iuran bulanan anggota sebesar Rp10.000 per bulan, dan donasi langsung melalui rekening SBC," bebernya.
Bahkan lanjut Dewi, SBC juga akan tetap merencanakan rutinitas Paket Lebaran bagi kaum yang benar-benar patut dibantu, mengingat hal tersebut sudah rutin pula dilaksanakan setiap tahunnya di bulan Ramadhan menjelang lebaran.
Sementara itu lanjut Dewi, sesuai keputusan rapat pula bahwa kegiatan Bedah dan Bangun Rumah SBC masih di tunda serta pemberangkatan pasien anak jantung bocor ke Surabaya, juga ditunda sementara akibat dari mewabahnya Pandemi Global COVID-19.
"Kita memang sudah menyiapkan berbagai hal untuk bangun dan bedah rumah serta untuk pasien anak jantung bocor, akan tetapi kita juga menunggu keamanan terkait Pandemi Global COVID-19," ujarnya.
Ditambahkan bahwa, sesuai data tim Sahabat Balangan Centre (SBC) Balangan, hingga periode April 2020, ada sekitar 200 lebih kaum membutuhkan yang setiap bulannya digilir per kecamatan untuk dibantu sembakonya serta dipantau keadaan kondisi kesehatannya.
"Memang ada beberapa desa di kecamatan-kecamatan yang masih belum terjangkau oleh relawan kami di tim SBC, sehingga sesuai data yang ada pada kami hingga saat ini, baru sekitar 235 kaum membutuhkan yang terdata," pungkasnya.